DUH! Bocah 15 Tahun Ini Dipaksa Nikahi Janda Kakaknya. Tapi Hanya 2 Jam, Ia Gantung Diri

Editor: Mairi Nandarson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi Pernikahan di India

TRIBUNBATAM.id - Kita pasti sudah banyak mendengar cerita tentang pasangan yang dipaksa untuk menikah.

Kebanyakan, pasangan terpaksa menikah karena kehamilan yang tak diinginkan.

Bisa juga dipaksa menikah kerena perjodohan.

Menghabiskan sisa waktu dengan orang yang tidak kita cintai seumur hidup mungkin lebih buruk dari mati, tapi banyak orang yang akhirnya menerima nasib itu dan akhirnya melanjutkan hidup.

Baca: Begini Media Asing Beritakan Ketua PSSI yang Sebut Evan Dimas Tidak Nasionalis

Baca: Februari 2017 - Begini Kronologi Pasangan CLBK Ini Sebelum Umi Kalsum Ditemukan Tergantung

Baca: Inilah Daftar 10 Kota yang Penduduknya Paling Suka Selingkuh. Untung Indonesia Tidak Ada

Tetapi, tidak dengan bocah 15 tahun asal India ini.

Nampaknya ia memilih mengakhiri hidup dengan gantung diri dua jam setelah dipaksa menikahi wanita yang tidak ia cintai.

Seperti yang Tribunnews lansir dari EliteReaders, Mahadev Das (15) dipaksa menikahi Ruby Devi (25), kakak iparnya sendiri.

Ruby adalah istri dari kakaknya, yang sudah meninggal pada 2013. Ruby sudah punya dua anak.

Menurut ayah Mahadev, Chandreshwar Das (80), Mahadev bersikeras menolak rencana menikahi Ruby, yang biasanya merawat Mahadev.

Pernikahan digelar di Desa Vinoba Nagar. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah kerabat dan sahabat.

10 orang dari pengantin wanita dan pengantin pria menandatangani surat-surat pernikahan.

Kepada Hindustan Times, Chandreshwar Das menjelaskan bahwa dirinya mendapat kompensasi finansial ketika anaknya meninggal.

Namun, keluarga dari istri anaknya juga berharap mendapat kompensasi tersebut secara penuh.

Ia menambahkan: "Mereka terus memaksa saya memberikan uang kompensasi itu, jika tidak, mereka memaksa menikahkan anakku dengan Ruby."

Pernikahan anak-anak termasuk illegal di India, tapi tetap dilakukan.

Chandreshwar Das mengungkapkan: "Mendiang anak saya bekerja sebagai tukang listrik di perusahaan swasta di Gaya.

Ketika ia meninggal akibat sengatan listrik pada 2013, perusahaan tempat ia bekerja memberikan Rs80,000 (Rp17 juta) sebagai kompensasi.

"Keseluruhan uang itu dikirimkan ke rekening saya. Si menantu dan orang tuanya mendesak saya untuk mengirimkan uang itu untuk Ruby.

Saya sudah mengirimkan Rs 27,000 (Rp5,7 juta) dan berjanji akan mengirimkan sisanya nanti.

Tapi mereka terus mendesak untuk memberikan uang itu atau menikahkan anak mereka dengan putra saya yang masih berusia 15 tahun," katanya. (*)

(tribunnews.com/tiarashelavie)

Tags:

Berita Terkini