Namun, Sampdoria sebagai 'guru' lah yang berhak mendapatkan jasanya.
Tapi belum berhasil mencatatkan debut bersama Sampdoria, pemain berjuluk 'Kurus' itu dipinjamkan ke salah satu klub kasta tertinggi Swiss, FC Luzern.
Bersama Luzern lah Kurniawan mencatatkan sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang bermain di kompetisi level tertinggi Eropa.
Menariknya, Kurniawan juga berhasil mencatatkan namanya sebagai orang Indonesia pertama yang mencetak gol di kompetisi Eropa.
Kurus sukses mencetak gol kala klubnya menghadapi raksasa Swiss lain, FC Basel.
Sayangnya gol itu menjadi gol semata wayang Kurniawan dari total 10 penampilannya di Swiss.
Musim berikutnya, Kurus pun pulang ke Italia dan bermain untuk Sampdoria.
Namun Ia tak mampu menunjukkan penampilan terbaiknya dan tak pernah sekalipun bermain untuk Il Samp di laga resmi.
Tak bertahan lama, pada 1996 Kurus memutuskan pulang kampung dan bermain untuk Pelita Jaya.
2. Kurnia Sandy
Sama dengan Kurniawan, lewat PSSI Primavera, Kurnia Sandy juga mampu mencuri perhatian klub tempatnya berguru kala itu, Sampdoria.
Hebatnya, sang kiper pun mendapat kontrak resmi untuk memperkuat II Samp pada musim 1996/97 di bawah asuhan Sven-Goran Eriksson.
Sayang kala itu mantan kiper timnas Indonesia ini hanya menjadi kiper keempat dan tak pernah bermain di kompetisi resmi untuk Sampdoria.
Hanya bertahan satu musim, di musim berikutnya Kurnia Sandy memutuskan kembali ke Indonesia dan juga bermain untuk Pelita Jaya.