Dari tangan YC, petugas mengamankan 2 poket besar sabu seberat 71,56 gram, pipet dan timbangan.
Sehingga polisi mendapatkan 6 poket besar sabu seberat 249 gram dari 3 tersangka.
Berbagai Modus
Modus pelaku peredaran narkoba, khusus jenis sabu di wilayah Kaltim guna melancarkan aksinya semakin beragam, bahkan semakin ekstrem.
Setelah kerap menyelundupkan narkoba dengan disisipkan dalam kemasan bahan makanan, kali ini pelaku mengubah pola pengirimannya dengan modus baru.
Kasus yang ditangani aparat penegak hukum, yakni seorang wanita cantik di Bandara Juwata Tarakan yang membawa sabu seberat 1 kg lebih dengan menyimpan sabu tersebut tempat bedak dan kotak tisu.
Baca: Ngadu ke DPRD Tanjungpinang Tak Ditemui, Curhatan PKL Laman Boenda Bikin Miris Hati!
Kabid Pemberantasan BNNP Kaltim AKBP H Tampubolon menjelaskan, modus‑modus tersebut dilakukan guna menyamarkan narkoba yang dibawa, guna dapat sampai ke tempat tujuan.
"Mereka taruh di tempat yang memungkinkan narkoba dapat tersamarkan, di tempat‑tempat yang menurut kebanyakan orang tidak dapat dijadikan tempat menyimpan narkoba," ucapnya, Rabu (14/3/2018).
Dari pengungkapan kasus yang pernah dilakukan, beberapa modus ini pernah digunakan pelaku.
Modus peredaran narkoba, di antaranya menyembunyikan di ban, buah kelapa, pakaian dalam (bra dan celana dalam), hingga barang elektronik, seperti laptop dan DVD Player.
Belum lama ini ada pengungkapan kasus peredaran sabu di Tenggarong. Pelaku menyimpan sabu di dalam buah durian.
Tak hanya itu, guna mempersulit aparat menemukan narkoba, pelaku peredaran narkoba sampai menyimpan di bagian tubuh manusia, seperti dubur, perut dan kemaluan wanita.
"Untuk hitungan sekilo kan tidak membutuhkan ruang penyimpanan yang besar, jadi disimpan di barang‑barang yang mudah dibawa, termasuk di bagian tubuh," tuturnya.
Tampubolon pun tak memungkuri, jika wilayah Kalimantan Utara, tepatnya daerah perbatasan masih menjadi pintu masuk narkoba, terutama jenis sabu.