Baca tanpa iklan
TRIBUNBATAM.ID - Lion Fikyanto, mahasiswa Indonesia di Damaskus melukiskan, suara gemuruh dan dentuman bom menggila sebelum Subuh waktu setempat, Sabtu (14/4/2018).
"Persis sebelum waktu Subuh, suaranya benar-benar menggila. Tapi sepertinya mengenai sasaran-sasaran militer. Tapi, Damaskus pagi sampai siang ini tenang," kata warga Kota Metro, Lampung ini via percakapan WhatsApp.
Secara umum, situasi di ibukota Suriah masih aman. Di beberapa tempat memang ada aksi turun ke jalan mengecam serangan rudal AS, Inggris dan Perancis ini.
Baca: Belum Setahun Nikah, Angel Lelga sudah Marah Besar dan Kabarnya Banting HP Vicky. Ada Apa?
Baca: Ternyata Ini Alasan Farhat Abbas dan Nia Daniati Berdamai. Bikin Baper Saja
Baca: Bonek Persebaya Bentrok dengan Warga. 1 Tewas, 2 Orang Kritis, 9 Masuk Rumah Sakit
Lion Fikyanto berjanji akan melaporkan perkembangan terakhir di Damaskus dan Suriah secara umum pascaserangan koalisi. Ia akan mengupdate lewat siaran live via akun Facebooknya siang sore ini waktu Damaskus.
Lebih dari 100 peluru kendali diluncurkan trio AS, Inggris, dan Prancis ke sejumlah sasaran di Suriah, Sabtu (14/4/2018) subuh.
Sebagian rudal yang mengarah ke ibukota Damaskus dipatahkan sistem pertahanan udara Suriah. Sisanya mengenai sasaran di Homs dan daerah pegunungan.
Serangan udara serentak diluncurkan AS dan sekutunya dari pangkalan di Turki dan Yordania. Perintah serangan datang dari Presiden AS Donald J Trump.
Belum ada laporan detail tentang korban jiwa dan kerusakan material di Suriah. Rusia dan Iran mengecam keras agresi internasional ini
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, tidak ada satupun rudal mengarah ke instalasi militer penting Rusia di Tartus dan pangkalan udara Hmeymeim di Latakia. (tribunjogja.com/russiatoday/xna)