5 Fakta Kisah Alif, Bocah yang Tinggal di Gubuk Reot. Berbuka Puasa Hanya dengan Nasi + Garam

Editor: Mairi Nandarson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alif Hidayat dan gubug amat sederhana tempat tinggalnya bersama sang nenek di Tanah Gocap, Karawaci, Tangerang.

Setelah mengetahui Alif yatim piatu karena ditinggal wafat kedua orang tuanya sejak berusia 11 bulan, Eka pun tersentuh hatinya untuk mewujudkan keinginan Alif.

Akhirnya, pada Februari 2018 Alif bisa disunat dengan bantuan biaya Eka, serta seorang rekannya.

"Saya selalu teringat omongan Alif yang berani ingin disunat, tidak biasanya seorang anak kecil yang berusia enam tahun yang meminta disunat," kata Eka.

Ia menuturkan sejak saat itu, banyak teman-temannya yang bersimpati kepada Alif dan ikut memberikan sumbangan melalui dirinya.

Eka pun dengan senang hati, menyalurkan sumbangan pemberian rekan-rekannya untuk Alif dan neneknya.

"Namanya amanah harus disampaikan, setiap ada titipan yang sudah saya kasih pasti langsung saya foto, buat jadi bukti bahwa kiriman teman saya benar-benar sudah diterima Alif dan keluarganya," tutur Eka.

4. Ingin sekolah

Meski terlihat selalu ceria, dalam hati kecilnya Alif sangat ingin bersekolah seperti temannya yang lain.

Hal ini diucapkan Alif kepada kakak-kakak relawan dan donatur yang berdatangan ke gubuk reyotnya.

"Aku mau sekolah, tapi enggak punya uang padahal temen-teman aku sudah masuk TK semua," kata Alif kepada sambil menunduk sedih.

Nenek Alif yang bernama Heni mengatakan, cucunya tersebut akan memasuki usia tujuh tahun pada Agustus mendatang.

Diusia tujuh tahun, seorang anak mulai memasuki pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni sekolah dasar.

Namun, kembali lagi karena keterbatasan biaya, Heni tidak mampu menyekolahkan Alif.

Padahal, Alif sudah mulai bisa membaca dan menghitung, meskipun tidak pernah mendapat pelajaran di dunia pendidikan.

"Kalau ada rezekinya ya mau banget Alif sekolah, tapi untuk makan saja susah mas sampai sahur pakai nasi dan garam," ucap Heni.

Sekedar informasi, kedua orang tua Alif telah wafat sejak Alif berusia 11 bulan, sejak saat itu hanya Henilah yang merawat Alif hingga saat ini.

5. Perasaan warganet campur aduk

Cerita Tika tersebut mengaduk perasaan dan emosi warganet. Tak sedikit ada yang bersyukur dan ada juga yang membuatnya sadar.

Berikut komentar warganet tentang unggahan Tika yang mengupas kehidupan Alif.

@ekosiwil_: Makasih ya mba, berkat mba dan rekan2 baksos tangerang maupun semua yg udah mau mengulurkan tangannya untuk berdonasi buat alif, Semoga kalian diberikan kesehatan selalu serta rezeki yg dilimpahkan. Amin @tikalestariparmana

@ratnasntya: Makasih juga buat kaka yg udah share cerita alif. Alhamdulillah masih banyak orang orang yg peduli dgn sekitar. Semoga allah bales kebaikan kaka dan semua org terlibat. Alif sehat terus ya

@kebutuhan.ig_: Makasih dek (Alif), kita semua tau apa artinya bersyukur :)

@astriarahmawt: Terimakasih mba, sudah menampar sayaa untuk lebih bersyukur lagi dan lagi selama ini cm bisa liat keatas dimana selalu ngerasa kurang terus pdhl amat sgt mencukupii, selalu lupa bersyukur sm Allah dan terimakasih mba senantiasa Allah balas semua kebaikan2 mba nya dan mempermudah urusan mbanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 5 Fakta Alif Hidayat, Bocah yang Buka dan Sahur Pakai Garam dan Mimpinya

Tags:

Berita Terkini