Sebagai seorang remaja, Subutai bergabung dengan pasukan Genghis Khan.
Menurut satu sumber, Subutai baru berusia 14 tahun ketika dia pergi untuk bergabung dengan pasukan Mongol.
Karena usianya yang terlalu muda untuk dapat mengikuti petempuran, maka ia ditunjuk sebagai penjaga pintu bagi Khan.
Dalam posisi inilah Subutai mulai belajar seni perang Mongol.
Sebagai seorang penghuni hutan, Subutai tidak memiliki pengalaman dalam menunggang kuda, dan mulai mempelajarinya dari perwira Mongol.
Dia juga diajari untuk menggunakan busur dan kemudian menggabungkan dua elemen.
Itu adalah kombinasi kuda dan busur yang membuat pasukan Mongol menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan.
Subutai naik melalui barisan Mongol, dan akhirnya menjadi bagian dari pasukan Genghis Khan.
Ia kemudian dapat menjadi komandan militer hingga memimpin pasukan Mongol melawan sejumlah musuh, termasuk Rus, Polandia, dan Hungaria.
Baca Juga: Menjadi Panglima Perang Pasukan Gajah, Ini 10 Fakta Menarik Hannibal Barca
Strategi Umum Pertempuran
Selama pertempuran, Subutai menunjukkan keahliannya sebagai seorang jenderal dan ahli strategi yang serba bisa.
Pertempuran Mohi, yang umumnya dianggap sebagai kemenangannya yang paling cemerlang, dapat diambil sebagai contoh.
Selama pertempuran, orang-orang Mongol membunuh banyak musuh dan berhasil membuat Hongaria berlutut di sisi seberang Sungai Sajo.
Pada akhir 1241, Subutai berencana untuk menyerang Kekaisaran Romawi Suci.