Kasus Bayi Dalam Kulkas Terungkap, Ini yang Dilakukan Pengasuh Sehingga Adam Meninggal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengasuh yang menjadi tersangka pembunuhan bayi (kiri) dan korban digendong orangtuanya sebelum dmakamkan

TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Kasus pembunuhan bayi oleh wanita yang mengasuhnya, kemudian memasukkan ke dalam kulkas, mulai terungkap pemicunya.

Zian Hafiz Ahamad Zawati (36) ayah bayi lima bulan bernama Adam Rayqal Mohd Sufi Naeif mengungkapkan, bukan hanya satu anak yang dititipkan di Jalan Nakhoda Kiri, Batu Caves, Selangor

Dua anaknya yang lain, Ahmad Hayyan Putra (5) dan Nur Imanina Arisa Putri (3), juga dititipkan kepada wanita bernama Akila (33) tersebut.

Ketiga anaknya dititipkan baru dua minggu terakhir karena ia dan istrinya bekerja.

Bayi tersebut ditemukan pada Selasa malam di dalam lemari es dua pintu milik pengasuh itu setelah dilaporkan hilang sejak sehari sebelumnya.

Akila bersama seorang temannya yang lain yang tidak disebutkan namanya kini menjadi tersangka pembunuhan bayi Adam Rayqal.

Saat Farrah Madihah Othman (36) menjemput anak-anaknya, Senin sore, Akila berdalih bahwa bayi tersebut dijemput seseorang yang mengaku ayahnya.

Farrah panik tetapi juga ragu dengan pernyataan itu karena suaminya tidak tahu tempat penitipan bayi tersebut.

Keterangan yang janggal itu akhirnya membuka kasus pembunuhan baby sitter yang sudah dua tahun membuka usaha penitipan anak.

Kasus tersebut membuat heboh Malaysia sampai-sampai Wakil perdana menteri Malaysia, Wan Azizzah Wan Ismail ikut mengecam pembunuhan tersebut sebagai kasus yang tidak berperikemanuasiaan.

Kepolisian menyebutkan bahwa Akila mengaku Adam tersedak oleh susu sehingga meninggal dunia.

Namun, polisi menduga tersangka melakukan penganiyaan terhadap bayi Adam karena dari hasil visum menunjukkan adanya pendarahan di kepala serta tempurung kepala bayi malang itu juga mengalami retak.

Zian Hafiz menyatakan bahwa kepala bayinya sempat diketuk dan tubuhnya diguncang oleh pengasuh tersebut karena kesal bayi Adam terus menangis sepanjang hari.

Setelah perbuatan itu, Adam diam dan tidak bergerak lagi.

"Saya sempat menanyakan kepada abangnya, apakah ia melihat sesuatu yang terjadi kepada adiknya. Ia mengatakan, adiknya terus menangis. Ia melihat kepala Adam diketuk (dipukul) dan tubuhnya diguncang. Setelah itu Adam berhenti menangis," kata Zian Hafiz seperti dilansir Berita Harian, Kamis (5/7/2018).

Zian mengatakan, isterinya mengenali pengasuh itu melalui Facebook dan mereka sepakat untuk menitipkan tiga anaknya dengan upah RM650 (sekitar Rp 2,7 juta) sebulan.

Dua minggu sejak anak-anaknya dititipkan tidak ada masalah dan anak-anaknya tidak mengungkapkan keluhan apapun tentang pengasuh tersebut.

"Malah Hayyan mengatakan, wanita itu kerap memberi mereka makan nasi ayam sehingga perasaan saya, berat badan anak saya bertambah," katanya.

Karena itulah, mereka sangat terkejut dengan kejadian ini.  

Atas kejadian terebut, Zian dan istrinya menjadi khawatir untuk menitipkan anak-anak mereka sehingga untuk saat ini, mereka bergantian menjaga dua anaknyas yang lain.

"Hayyan juga pernah dipukul oleh pengasuh sebelum ini sehingga kami ragu untuk menitipkan anak-anak lagi. Tapi mau tak mau, nanti kami memang harus mencari penitipan karena kami berdua bekerja," katanya.

Dua pengasuh yang menjadi tersangka, pada Kamis siang dibawa kembali oleh polisi ke rumahnya untuk olah tempat kejadian perkara.

Kepala Kepolisian Daerah Gombak, Asisten Komisioner Ali Ahmad mengatakan, hal ini untuk mensinkronkan keterangan pelaku dengan gambaran sebenarnya.

"Kita membawa tersangka berusia 33 tahun itu ke rumahnya hari ini untuk lebih melihat gambaran kejadian yang sebenarnya di lokasi," katanya.

"Kami ingin mengetahui lebih jelas, bagaimana bayi Adam bisa mengalami luka di kepala, yang memicu meninggalnya bayi tersebut," katanya. 

Berita Terkini