Baca tanpa iklan
Tercatat dari tiga pertemuan resmi terakhir kontra Myanmar di level U-16, hasil terbaik Indonesia hanyalah sebiji hasil imbang 2-2 di fase grup edisi 2017 kala ajang ini bertitel Piala AFF U-15.
Lebih dari sedakade silam, kala kejuaraan ini bertajuk Piala AFF U-17, Indonesia kalah 1-6 di fase grup edisi 2005 dan takluk 0-6 di semifinal edisi 2002.
Rotasi pemain
Menurut pelatih timnas U-16, Fakhri Husaini, rotasi pemain wajar dilakukan pada sebuah turnamen.
Apalagi, jarak antar pertandingan cukup mepet pada Piala AFF U-16 2018.
Skuat berjulukan Garuda Asia hanya memiliki waktu selama sehari untuk recovery sebelum bertanding lagi.
“Kami tentu ada beberapa rotasi pemain. Tetapi yang lebih penting, menjaga keseimbangan tim karena kami menjalani jadwal yang padat," kata Fakhri.
"Kami hanya punya waktu istirahat sehari dan bermain. Kami pasti ada rotasi untuk lawan Myanmar,” tuturnya.
Diakui Fakhri, perjuangan anak asuhnya juga semakin berat.
“Apalagi setelah melawan Myanmar, kami juga akan melawan Vietnam, yang bisa jadi lebih berat. Kami harus dapat keseimbangan tim,” ucap pelatih berusia 53 tahun.
Fakhri yakin rotasi yang dilakukan tak bakal merusakan keseimbangan timnas U-16.
Sebab, Fakhri sudah mencoba melakukan rotasi pada laga melawan timnas U-16 Filipina.
Pada babak kedua, dia mengganti beberapa pemain dan timnas U-16 tetap tampil bagus.
“Pada babak kedua melawan Filipina, kami juga berikan istirahat pada beberapa pemain," kata Fakhri.
"Tetapi, kami tetap bisa bermain dengan ritme yang sama. Para pemain pengganti juga tampil bagus dan ada yang bisa cetak gol."
Saat ini, Timnas U-16 Indonesia berada di puncak klasemen Grup A Piala AFF U-16 2018 seusai menang besar 8-0 atas Filipina pada laga perdana, Minggu (29/7/2018) malam.(*)