Dari hasil analisis investigasi itulah dipastikan FX Ong adalah pelaku utama pembunuhan dua anak dan istrinya.
“Labfor memastikan, ditemukan guns shot residu (GSR), artinya FX Ong yang menembakkan senjata. Dialah yang membunuh tiga lain dan dirinya sendiri,” ungkap Zulkarnain.
Senjata yang digunakan oleh FX Ong bukanlah keluaran dari pabrikan, melainkan senjata yang telah dimodifikasi sebelumnya.
Itu terungkap dari hasil uji balistik tim Labfor Polda Sumsel.
“Jadi saya klarifikasi, sebelumnya saya bilang itu adalah senjata pabrikan Taiwan. Hasil uji balistik, senjata itu hanya gagangnya saja yang pabrikan, sementara laras senjata buatan sendiri, artinya senjatanya adalah rakitan,” kata Zulkarnain.
Tak terdengar suara tembakan Letusan senjata revolver pun berbeda dengan senjata jenis glock.
Suara antara dua senjata itu memiliki ledakan yang berbeda.
Terlebih lagi, senjata milik FX Ong adalah rakitan.
“Saya rasa senjata revolver itu suaranya tidak terlalu keras, apalagi di dalam kamar. Dan bisa jadi kondisi malam itu pembantunya sudah tidur sehingga tidak terdengar,” ujar Zulkarnain.
Jenderal bintang dua ini mulanya menduga senjata api rakitan yang digunakan FX Ong untuk menghabisi nyawa istri dan anaknya tersebut sempat dilapisi dengan bantal agar suara letusan sedikit teredam.
Namun, dari hasil olah TKP tak ada satu pun bantal yang ditemukan tertembus peluru.
"Menurut saya revolver tidak keras, berbeda dengan glock, tidak mengejutkan banget (revolver), apalagi dalam kamar. Awalnya diduga pakai bantal, namun bantal juga ternyata tidak ada yang bolong,” ungkapnya.
Hendak dicerai istri
Kasus bunuh diri yang dilakukan Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) bersama keluarganya diduga akibat adanya orang ketiga hingga memicu keretakan rumah tangga mereka.
Sarah Perdinanti (20) yang merupakan asisten rumah tangga korban menjadi saksi kunci dalam peristiwa beradarah tersebut.