MOTOGP 2019

MotoGP 2019 - Tolak Pinangan Yamaha, Dani Pedrosa Justru Bergabung dengan Tim Ini Tahun Depan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dani Pedrosa

TRIBUNBATAM.id, VICTORIA - Pebalap Spanyol Dani Pedrosa menutup karirnya bersama Honda di musim MotoGP 2018 ini setelah 18 tahun dan memilih pensiun pada MotoGP 2019.

Dani Pedrosa sempat mendapatkan tawaran dari Yamaha sebagai pebalap satelit untuk pengembangan tim asal Iwata, Jepang tersebut untuk MotoGP 2019.

Namun, Dani Pedrosa menolak tawaran tersebut karena dua syarat yang diajukannya tidak dipenuhi Yamaha.

Pertama, meminta agar motor yang digunakan sama dengan tikm utama, Valentino Rossi dan maverick Vinales.

Kedua, seluruh database Yamaha juga bisa diakses oleh tim satelit yang tahun depan ditinggalkan Tech3.

Alhasil, Yamaha kemudian menggandeng Sepang dan Petronas sebagai tim satelit dan mekaniknya menggunakan Angel Nieto.

Diam-diam, Dani Pedrosa dilamar oleh pabrikan Austria, KTM, yang diperkirakan akan menjadi tim pabrikan yang akan mampu bersaing, musim depan.

Ternyata, Pedrosa yang dikenal sangat berperan penting untuk pengembangan Honda selama ini, menerima pinangan tersebut.

Dengan bergabungnya Pedrosa ke pabrikan Austria, akan membuat persaingan MotoGP 2019 akan sangat menarik.

Pasalnya, Tech3 tahun depan akan menjadi tim mekanik KTM dan mengelola dua tim sekaligus, yakni tim utama dan satelit.

Bahkan, Tech3 memboyong dua pebalap mereka yang saat ini membalap bersama Monster Yamaha Tech3, Johann Zarco dan Hafizh Syahrin.

Dani Pedrosa memang tidak akan menjadi pebalap di sirkuit, tetapi akan menjadi pebalap uji coba bagi tim baru yang serius akan membuat kejutan di MotoGP 2019.

Pedrosa akan dikontrak selama dua musim, 2019-2020.

Apa alasan Dani Pedrosa mau bergabung dengan KTM?

Dani Pedrosa mengatakan, ia bersedia membagi ilmu dan pengalamannya bagi tim tersebut karena ia melihat KTM adalah "tim muda dengan harapan yang tinggi".

Pedrosa menegaskan dia tidak akan naik ke RC16 pada tes resmi di Valencia dan Jerez November ini, dan kesepakatannya bersama KTM juga tidak termasuk opsi menjadi pebalap wildcard tahun depan.

"Saya tidak tahu persis apa yang diharapkan (KTM), tetapi yang pasti untuk peran yang berbeda," kata Pedrosa di Phillip Island, seperti dilansir TribunBatam.id dari Crash.net.

“Saya akan melakukan pengujian sepanjang tahun untuk mencoba berbagai prototipe, tetapi saya tidak hanya menjadi pebalap uji coba," katanya.

Pedrosa sendiri belum bisa merinci perannya di KTM yang selama ini cukup dominan di Moto3 dan Moto2, namun belum di seri utama MotoGP.

Pebalap 33 tahun yang memulai karirnya tahun 2002 ini hanya mengatakan bahwa akan ada tantangan lain baginya selain memacu adrenalin. 

“Saya tidak tahu persis apa yang akan saya lakukan. Ada sedikit adrenalin, perasaan dan juga pikiran. Tetapi, yang paling penting adalah, saya akan tetap berada di atas motor," katanya.

Alasan lain Pedrosa mau bergabung dengan pabrikan yang bermarkas di Mattighofen, Austria ini adalah karena KTM bekerja ekstrakeras untuk menjadi motor yang kompetitif.

"Mereka bekerja sangat keras, dan mungkin dengan pengalaman saya, saya dapat membantu untuk mengembangkan motor dalam arah yang baik atau mungkin cara yang lebih cepat. Bekerja dengan tim muda itu selalu menyenangkan. Jadi, mari kita lihat, sweperti apa masa depannya. ”

Pedrosa yang sejak awal bersama Honda di kelas 125cc telah meraih 54 kemenangan dan tiga gelar juara dunia. 

Ia bahkan satu-satunya pebalap dalam sejarah yang menang dalam 16 seri berturut-turut.

Pedrosa juga dikenal sebagao pebalap yang paling ringan di MotoGP dengan berat badan 51 kilogram.

Berita Terkini