Kisah Sniper Tercantik dan Terjitu Uni Soviet, Roza Shanina yang Kisah Asmaranya Berakhir Tragis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roza Shanina

TRIBUNBATAM.id - Uni Soviet sebagai salah satu negara dengan kekuatan perang terhebat terkenal memiliki banyak angkatan bersenjata.

Uni Soviet punya pasukan sniper atau penembak jitu yang cukup hebat dan di antara para sniper itu ada regu sniper wanita.

Salah satu sniper terhebat yang dimiliki oleh Uni Soviet pada masa Perang Dunia II dulu bernama Roza Georgiyevna Shanina.

Roza Shanina seorang sniper andalan Uni Soviet ini baru berusia 19 tahun dan sudah membunuh 59 lawannya selama periode PD II.

Shanina sepertinya memang terlahir dengan kemampuan militer yang baik.

Remaja ini baru bergabung dengan militer pada tahun 1941 setelah kematian kakaknya dalam perang.

Awalnya Shanina menjadi relawan di bagian pelayanan umum saat perang dan tidak terjun langsung dalam perlawanan.

Baca: Nekat Foto Tanpa Pakaian di Vatikan, Model Majalah Playboy Asal Belgia Ditahan Polisi

Baca: Punya Menantu Bule Tapi Tak Bisa Bahasa Inggris, Begini Cara Ibu Nur Khamid Ngobrol dengan Polly

Baca: Pria Ini Tak Sadar Tiga Anak yang Dilahirkan Istrinya Ternyata Anak Selingkuhan Istrinya

Kala itu, wanita yang berperang, apalagi menjadi penembak jitu adalah hal yang dianggap tabu.

Namun Shanina ingin menjadi penemak jitu di garis depan dan akhirnya dia mendapat izin untuk beraksi.

Shanina selalu bisa mengenai personel musuh dan membunuhnya dengan sekali tarikan senapan.

Dia juga mendapat pujian karena mampu berulang kali melakukan double hit (menembak dua lawan dengan dua peluru yang ditembakkan secara berurutan).

Pujian tak hanya datang dari Uni Soviet, tapi juga dari Kanada. Tahun 1944 sebuah surat kabar Kanada menggambarkan Shanina sebagai "teror gaib dari Prusia Timur".

Berkat kemampuan menembaknya, Shanina menjadi sniper wanita Soviet pertama yang mendapat penghargaan Order of Glory.

Shanina terus meningkatkan kemampuan menembak jarak auhnya dan pada 9 Juni 1944, potret manisnya ditampilkan di halaman depan surat kabar Soviet Unichtozhim Vrage.

Sayangnya, saat Operasi Bagration dimulai pada 22 Juni 1944, seluruh unit penembak jitu perempuan Soviet ditarik kembali ke pangkalan.

Halaman
12

Berita Terkini