Banyak Darah di Dekat Kepala. Simak 5 Fakta Pembunuhan Anggota Densus 88 Anti Teror di Depok

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Bripka Matheus semasa hidupnya

Tewas Ditembak Tembus Kepala. Simak 5 Fakta Pembunuhan Anggota Densus 88 Anti Teror di Depok

TRIBUNBATAM.id - Penyebab tewasnya anggota Satgas Antiteror Polda Metro Jaya, Bripka Matheus De Haan (54) yang ditemukan di areal pekuburan TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) malam akhirnya terungkap.

//

Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Edi Purnomo mengatakan, penyebab kematian Bripka Matheus disebabkan oleh tembakan senjata api (senpi).

"Luka tersebut disebabkan oleh tembakan senjata api yang menembus kepala. Luka tembak di kepala, belum tahu ditembak dari arah mana tapi itu tembus," kata Edi saat dikonfirmasi, Selasa (1/1/2019).

Dari hasil autopsi, kata Edi, pihaknya tak menemukan luka lain pada bagian tubuh korban.

Baca: Seorang Polisi Tewas Setelah Ditemukan Luka Parah di Kuburan

Baca: BERITA PERSIB - Resmi Lepas 2 Pemain Asing, Persib Disebut Incar Aaron Evans Gantikan Oh In Kyun

Baca: HATI-HATI! BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi & Angin Kencang Ancam Bintan. Bisa Capai 6 Meter

Baca: Awan Gelombang Tsunami Bisa Ancam Jiwa, 5 Pesawat Tunda Pendaratan Pilih Berputar-putar di Langit

Baca: Cuaca Buruk, Penambang dan Penumpang Pancung Diminta Pakai Life Jacket

Baca: Apel Khusus Awal 2019, Komandan Lanud RHF Tanjungpinang: Prajurit Jangan Terlibat Politik Praktis

"Luka tembak di bagian kepala, hanya ada satu luka saja di bagian kepala. Tidak ada luka lain di bagian tubuh yang lain," kata Edi.

Berikut fakta-fakta terbaru tentang Bripka Matheus yang dirangkum Tribunnews.com.

1. Pernah dikirim menumpas GAM di Aceh

Bripka Matheus De Haan (54), anggota Polri yang ditemukan tewas di pekarangan TPU Mutiara, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat pernah dikirim ke Aceh pada tahun 2001 untuk operasi penanganan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

Tugas itu membuat pangkat Bripka Matheus di Polri naik dalam waktu yang cepat.

"Soal pangkat itu sebenarnya bapak itu naiknya cepet. Bapak itu dikirim ke Aceh tahun 2001 waktu GAM."

"Kalau bapak nggak dikirim ke Aceh, bapak sekarang bukan Bripka. Paling baru bengkok dua," ujar menantu Bripka Matheus, Angger Aprinda saat ditemui di rumah duka di Kampung Bambon RT 02/RW 06, Bojonggede, Bogor, Selasa (1/1/2019).

2. Tujuh Saksi Diperiksa

Penyidik Polresta Depok memeriksa saksi-saksi terkait tewasnya Bripka Matheus.

Halaman
123

Berita Terkini