Liliyana Natsir Pensiun, Ternyata Ini Asal Mula Nama 'Butet' untuk Panggilan Liliyana Natsir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, melakukan selebrasi setelah memast

Indonesia Master 2019 menjadi laga terakhir Liliyana Natsir sebelum dirinya pensiun pada Februari 2019. Ternyata ini asal mula panggilan Butet nama lain Liliyana Natsir

TRIBUNBATAM.id - Liliyana Natsir akan gantung raket atau pensiun pada Februari setelah mengikuti ajang Indonesia Master 2019.

Bahkan kabar Liliyana Natsir pensiun menjadi salah satu dari 10 tren dunia di Twitter usai menyelesaikan pertandingan Indonesia Masters 2019 di Jakarta.

Berpasangan dengan Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir harus mengakui kemenangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong dari China pada partai final Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019).

Meski sempat memenangi gim pertama, Owi/Butet akhirnya harus menyerah di tangan unggulan pertama turnamen itu dengan skor akhir 21-19, 19-21, 16-21.  

Liliyana Natsir, yang memiliki nama panggilan Butet, menjadi perhatian dunia lewat Twitter dengan #ThankYouButet.

Nama Butet lebih populer ketimbang nama aslinya, Liliyana Natsir.

Liliyana Natsir Pensiun, Sosok Keluarga Ungkap Sosok Butet Hingga Kegemarannya pada Bulutangkis

Hasil Akhir Indonesia Master 2019 - Tontowi/Liliyana (Owi/Butet) Kalah dari Pasangan China

Liliyana Natsir Banjir Ucapan Thank You Butet. Ia Tak Berhenti Menitikan Air Mata

Kenapa Liliyana Natsir dipanggil Butet?

Pebulu tangkis nasional spesialis ganda campuran, Liliyana Natsir, menceritakan asal mula nama panggilan Butet yang melekat pada dirinya.

Sebagai atlet berdarah Manado, nama itu sangat tak identik dengan tradisi daerahnya.

"Nama panggilan Butet muncul pas saya baru masuk ke PB Tangkas," ungkap Liliyana Natsir di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/8/2016).

"Waktu itu ada senior saya, Muhrini, yang berdarah Batak, tiba-tiba mengusulkan nama panggilan itu," tutur Liliyana Natsir.

"Dia bilang, kalau di Medan, panggilan Butet ditujukan kepada anak perempuan yang paling kecil dan itu biasanya dipakai buat yang paling disayang," kisah Liliyana Natsir.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Butet (atau butetdengan huruf depan kecil) adalah kata pengganti untuk anak perempuan atau cewek. 

Biasanya, dalam pergaulan di ranah Batak, nama asli dari si anak perempuan yang dimaksud tidaklah penting, karena butet itu sendiri merujuk untuk semua manusia yang tergolong cewek. 

Jadi, butet bukanlah sebuah nama, melainkan kata pengganti untuk anak perempuan atau cewek, walaupun ada orang yang diberi nama "butet" oleh orang tuanya. 

Pasangan butet adalah ucok, yang kemudian juga ada bernama asli Ucok.

Hasil Akhir Persiwa vs Persib Bandung di Piala Indonesia - Maung Bandung Tahan Persiwa Tanpa Gol

Pelatih Persib Bandung Miljan Radovic Akhirnya Buka Suara Hasil Imbang Persiwa vs Persib Bandung

Hasil Imbang Persiwa vs Persib Bandung. Tagar #PersibButut Ramai di Medsos Dibawah #ThanksYouButet

Tak Berani Bantah

Liliyana Natsir yang saat itu berstatus pemain junior dan paling kecil di PB Tangkas mengaku tidak berani membantah usulan seniornya tersebut.

Liliyana Natsir mengiyakan dan hingga saat ini nama panggilan tersebut tidak tergantikan.

"Dia kan senior, jadi saya tidak berani melawan, saya iyakan sajalah," seloroh Liliyana Natsir.

Tagar #ThanksYouButet Jadi Trending Topik

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mengembalikan kok ke arah Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia) pada babak pertama Indonesia Open 2018 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Trending topik twitter saat ini dengan hastag 'Thank You Butet' yang tertuju pada Liliyana Natsir atau yang akrab disapa Butet.

Bahkan Imam Nahwi, Menpora juga ikut mengutarakan Terima kasih kepada Liliyana Natsir untuk perjuangan, dan kerja keras atas segala prestasi yang sudah diraih.

Salah satunya, Liliyana Natsir mengembalikan tradisi emas Olimpiade Indonesia di Rio de Janeiro 2016.

Ucapan Terima kasih yang diutarakan oleh Menpora ini dalam pesta perpisahan Liliyana Natsir di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta (27/01/2019). Pesta yang digelar pukul

12.00 atau satu jam sebelum laga final turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters 2019.

“Dengan bangga kami kabarkan ke seluruh penjuru dunia bahwa tradisi emas Olimpiade kembali ke Indonesia berkat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Terima kasih sedalam-dalamnya kepada Liliyana untuk semua yang telah diberikan kepada Indonesia. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah berjuang bersama

Liliyana, seperti Nova Widianto, Vita Marissa, dan Tontowi Ahmad,” katanya.

Ketua Umum PP PBSI Wiranto mengatakan, prestasi bulu tangkis Indonesia bagaikan peribahasa “patah tumbuh hilang berganti” yang artinya hilang yang satu muncullah yang

lain.

“Meski ada satu atlet yang hilang, Indonesia sebagai negara bulu tangkis harus membuktikan bahwa kita tidak akan kehilangan prestasi. Di sektor putra kita mempunyai Kevin

Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, penerus Liem Swie King. Kita juga punya Susi Susanti dan masih banyak lagi atlet putri. Kita wajib bangga dengan kehadiran

mereka,” katanya.

Wiranto menuturkan, Indonesia memang kehilangan pemain legendaris yang telah mengukir prestasi luar biasa, yaitu Liliyana Natsir. “Selama 16 tahun Butet hidup di pelatnas

PBSI demi mempertahankan prestasi. Itu merupakan usaha yang tidak mudah,” katanya.

Oleh karena itu, Wiranto meminta atlet-atlet muda mengikuti jejak Liliyana Natsir dengan terus berlatih, berjuang, demi kejayaan bulu tangkis Indonesia. “Kami bersedih atas

kepergian kamu. Tetapi bangsa ini tidak akan lupa sejarah dan prestasi yang telah diukir,” ujarnya. (*)

Berita Terkini