Namun, tak lama main di rumahnya ada seseorang yang memanggil, lalu dia pulang ke rumahnya.
"Nah habis itu dia balek lagi ke rumah saya. Saat itu saya memang lagi pusing lalu baring. Jadi dia main sama anak saya si Sila. Tak lama dia balek kerumahnya dan tinggalin si Sila. Udah ya Sila sama Vika aja gitu katanya. Lalu dia pulang. Udah sampai situ saja komunikasi terakhir," papar Sutia.
Biasanya Sila diajak ke rumah Fitri untuk tidur siang atau bermain bersama.
Tapi entah kenapa pada momen itu, Sila tidak dibawanya.
"Untung saja tak dibawa Sila tidur siang di kamarnya. Ya Allah," ujar Sutia sambil memeluk Sila.
Sila Tak Berhenti Nangis Sampai Malam
Kedekatan Sila pada Fitri itu membuat Sila tak berhenti menangis saat mengetahui Fitri meninggal dibunuh oleh Yuda.
Anak Sutia tersebut bahkan sampai menangis hingga malam hari setelah kejadian seakan mengetahui telah kehilangan orang yang sudah sayang kepadanya.
"Ini anak, nangis sampai malam dia, kayaknya dia ngerasa kalau kehilangan maminya. Soalnya dekatnya kan dari bayi," sebutnya kembali.
Kesedihan Sutia makin bertambah saat mengingat sejumlah kenangan dengan Fitri yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri.
Candaan korban semasa hidupnya yang paling diingat Sutiah adalah saat korban sering memfotokan keluarganya saat tidur.
"Orangnya itu suka becandaan, kadang ibu lagi tidur di ruang tamu di foto dia, abis tu dia tunjukin, mau liat gak artis tidur, gak sama saya aja, sama menantu , dan anak saya juga. Itu kenangan yang tak dilupakan," ucapnya kembali bersedih, yang juga tampak tetangga lain menangis.
Pernah Curhat Soal Februari Terakhir
Sebelumnya Fitri juga sempat curhat kepadanya dan mengatakan bahwa ini adalah Februari terakhir.
Kalimat itu seolah menjadi pertanda Fitri akan pergi selama-lamanya.