Guru yang Ditantang Murid Duel Tolak Umrah dan Tampil di TV. Ia Justru Sedih Siswa Itu Belum Sekolah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nur Kalim (kiri) menerima apresiasi berupa sepeda. Guru yang ditantang duel muridnya ini menolak hadiah umrah dan tampil di TV

Kabar terbaru guru yang ditantang murid duel. Tolak tawaran umrah dan tak mau tampil di TV. Meskipun mendapat berbagai apresiasi, guru honor Nur Kalim lebih memperhatikan siswanya. 
 
TRIBUNBATAM.id, GRESIK - Sikap dan kesabaran Nur Kalim (30), guru yang ditantang murid duel, mendapat apresiasi dari banyak pihak.

Namun,  guru honorer di Gresik, Jawa Timur ini tak mau menonjolkan diri. Ia menolak tawaran umrah gratis dan juga tidak mau menerima tawaran talk show oleh berbagai stasiun televisi.

Nur Kalim hanya mau menerima beberapa hadiah yang membantu pekerjaannya, mengajar murid-murid yang tetap disayanginya.

Viral Video Murid Tantang Guru, Begini Ceramah Ustaz Abdul Somad soal Adab Murid ke Guru

Hotman Paris Prihatin Guru Ditantang Murid: Urunan dengan Anak, Niat Sumbang Guru Alim

Fakta Terbaru Video Viral Murid Merokok dan Tantang Guru di Kelas, Ini Alasan Pak Nur Memaafkan

Apreasiasi itu  antara lain datang dari Kepala Kepolisian Resor Gresik, Ajun Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro yang menyerahkan bingkisan usai upacara bendera di SMP PGRI Wringinanom, Senin.

Calon anggota legislatif dan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)  pun ada yang mendatangi rumahnya di Desa Pasinan, Kecamatan Wringinanom.

Calon anggota DPD, Ahmad Nawardi menghadiahinya sepeda.

Nur Kalim memeluk siswanya saat minta maaf, Minggu (10/2/2019), di Markas Polsek Wringinanom. (KOMPAS/ADI SUCIPTO K)

Tiga orang dari Partai Nasdem menyerahkan bingkisan tanda simpatik.

Namun, Nur Kalim tidak mau menjumpai para politisi tersebut sembari minta maaf. 

“Saya tak bermaksud mengusir atau tak menyambut tamu. Hanya kasihan pada anak anak yang mau les di sini, kok ramai begini,” kata Kalim.

Kalim juga banjir tawaran diumrahkan baik dari pribadi maupun dari perusahaan. Semua tawaran itu ditolaknya.

Simpati dan berbagai hadiah itu justru membuatnya jadi canggung, apalagi banyak yang mendatangi rumahnya.

Ia pun sudah enggan diwawancarai dan tak ingin diekspose lagi oleh media.

Arumi Bachsin Deg-degan Jadi Istri Wagub Jatim, Dampingi Pelantikan sang Suami

Karena Unggah Foto, Ifan Seventeen Dijodohkan dengan Istri Mendiang Herman

“Maaf ya, maaf, sudah ya, saya tak ingin terkenal. Saya hanya mau fokus mengajar,” katanya.

Wartawan terus mendatangi rumah Nur Kalim, namun ia menolak wawancara

Nur Kalim merasa terbebani karena hingga kini, siswa yang mempersekusinya belum juga masuk sekolah meskipun sudah damai dan permintaan maaf sang murid sudah diterimanya dengan ikhlas.

Apalagi, sang murid berinisial AA itu juga belum mau ikut try out ujian nasional.

Ia berharap AA tetap mau belajar dan masuk sekolah seperti sebelum kasus videonya viral di media sosial dan diberitakan secara luas.

Permintaan wawancara sejumlah wartawan yang terus berdatangan ke rumahnya pun sudah ditolaknya secara halus.

Menurut, dia kasus dengan siswanya sudah beres dan berakhir damai dan menolak untuk diberitakan.

Nur Kalim mengatakan, tidak mengejar tenar, ia hanya ingin mengajar dan bisa mendorong AA kembali belajar dan mau sekolah.

Ahmad  Nawatdi, calon anggota DPD yang datang ke rumahnya harus melakukan pendekatan khusus untuk menyerahkan hadiah sepeda.

Setelah berbincang sesaat dalam rumah, Kalim dan Nawatdi keluar teras.

Nur Kalim menunggu siswanya untuk belajar privat. Berharap AA sekolah kembali

Nawatdi pun menyerahkan sepeda, namun ekspresi Nur Kalim datar.

Setelah menerima sepeda, Nur Kalim kembali masuk rumah untuk persiapan memberikan bimbingan belajar. Pintu ditutup kembali.

"Tadi Beliau sempat menolak, tapi saya paksa menerimanya," kata Nawatdi.

Nawatdi berharap, sosok guru seperti Nur Kalim bisa menjadi teladan bagi guru di Indonesia lainnya. Kalim mendidik dengan hati, ia menghadapi siswa dengan kasih sayang tanpa pamrih.

“Tadi Beliau sempat menolak, tapi saya paksa menerimanya karena sepeda itu perlu baginya untuk pekerjaannya mengajar,” kata Nawatdi.

Ia mengikuti video viral  pelecehan terhadap Kalim.

Ia hanya ingin mengapresiasi jiwa besar, sikap penyabarnya menghadapi kenakalan anak bahkan mau berdamai padahal di tempat lain bisa lebih keras perseteruannya hingga proses hukum berlanjut.

Sikap sabar Nur Kalim mendapat apresiasi dari banyak pihak

Tetapi Kalim memilih tak memperpanjang masalah.

Jika sikap siswa tidak dihadapi dengan sabar bisa malah membuatnya semakin nakal.

Cara Kalim juga menjadi contoh bagi para pemimpin agar bersabar dalam menghadapi masalah.

Meskipun banyak simpatik, apresiasi dan empatik tak membuat Kalim mabuk sanjungan dan apresiasi.

"Kasus yang menimpa Nur Kalim harus membuka kesadaran bersama, siswa berulah belum tentu murni karena nakal."

Nawatdi mengambahkan, hubungan guru dengan siswa ibarat orangtua dengan anak, kalau ada persoalan jangan dibenturkan.

Orangtua  juga harus memahami posisi guru.

Kalau anak yang  nakal dicubit untuk mendidik hendaknya orang tua tidak langsung lapor sebagai tindak pidana.

Polisi juga harus lebih mengedepankan  sisi hukum tidak langsung diproses. 

“Kalau perlu mediasi dulu sampai damai. Penanganan di Gresik ini bisa jadi contoh pula, bagaimana polisi memfasilitasi mediasi agar guru dan siswa yang terlibat masalah damai,” papar Nawatdi.

Kapolres Wahyu Sri Bintoro menyatakan, ia mengapresiasi Nur Kalim karena jiwa besarnya dan kesabarannya menyikapi ulah tak terpuji siswanya. 

Ketegasan sikapnya mengobrak siswa yang membolos dan mengingatkan agar tak merokok adalah cara membentuk karakter siswa.

Meski demikian, caranya yang tenang dan sabar ketika siswa menantangnya duel dan mempermainkannya, adalah sikap yang sangat luar biasa.

ARTIKEL INI SUDAH TAYANG DI KOMPAS.ID BERJUDUL: Guru yang Dilecehkan Siswa Tak Ingin Tenar

Berita Terkini