Sang ayah juga bercerita, jika anaknya pernah bercita-cita berkuliah di Jepang, karena ia memang bisa berbahasa Jepang. Namun Bukhari tidak mengizinkannya, karena ia khawatir anak gadisnya jauh dari keluarga.
Namun setelah selesai pendidikan sarjana, kepada ayahnya, Rina pernah mengungkapkan keinginannya melanjutkan S2 sambil bekerja sebagai guru Bahasa Jepang.
Karena cita-citanya kelak ingin menjadi dosen. Namun pada kesempatan lain, kepada sang ibu Rina juga pernah mengungkapkan jika selesai di kampus ia ingin mengaji di pesantren.
Dalam sebuah perjuangan memang tidak pernah ada yang sia-sia. Setidaknya kisah Rina Muharrami menjadi contoh, betapa setiap keringat orang tua harus dihargai dengan sepenuh jiwa oleh setiap anak yang sedang menempuh pendidikan.
Sampai akhir hayatnya, Rina masih terus berjuang demi meraih sebuah kado terakhir untuk sang ayah, selembar ijazah sarjana yang ia impikan. Alfatihah untuk Rina Muharrami, sang sarjana muda dari Kampus Biru UIN Ar Raniry. (*)
Sosok Dibalik Seorang Ayah Gantikan Anaknya Terima Ijazah di Wisuda UIN Ar Raniry yang Viral di Medsos
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Ini Sosok di Balik Video Viral Seorang Ayah Gantikan Anaknya Terima Ijazah di Wisuda UIN Ar raniry