Siswi SMP Jadi Korban Bully dan Pelecehan Seksual Oleh Teman Sekelas Hingga Jatuh Sakit, Guru Dimana

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswi SMP

Sementara itu, P2TP2A Pekanbaru meminta agar keluarga korban melapor sehingga mereka bisa membantu pemulihan trauma psikologi yang dialami siswi tersebut.

Konselor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru Herlia Santi meminta pihak keluarga sekolah tersebut segera melapor ke P2TP2A Pekanbaru.

"Segera laporkan ke kami, kami akan bantu pulihkan trauma psikologi korban tersebut," ujar Herlia.

Herlia mengatakan, bully dan pelecehan yang dialami oleh LP dipastikan menimbulkan trauma yang mendalam.

Trauma tersebut, kata Herlia, akan menyebabkan korban tidak ingin sekolah, mengurung diri dalam kamar, bahkan bisa mengalami depresi berat.

"Setelah kami mengumpulkan data dari korban, kami juga akan memanggil pihak sekolah untuk mengetahui seperti apa peran sekolah terhadap kasus tersebut," ujar Herlia Santi.

Panggil Kepala Sekolah

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis sangat menyayangkan adanya informasi pelecehan seksual, bully dan ancaman yang terjadi di kawasan sekolah.

Ia berjanji akan segera memanggil kepala sekolah yang bersangkutan.

Apalagi informasinya, LP justru mendapat ancaman dan perkataan yang kurang etis dari pihak sekolah.

"Kepseknya akan kami panggil untuk mengetahui permasalahan yang sesungguhnya, apakah benar ada intimidasi atau ancaman dari pihak sekolah," ujar Muzailis.

Muzailis bahkan menyarankan agar orangtua LP segera melaporkan dugaan pelecehan seksual dan bully yang dialami anaknya ke pihak kepolisian.

Sebab, masalah bully dan pelecehan seksual tersebut sudah masuk ke ranah hukum pidana.

"Baiknya laporkan ke pihak kepolisian saja, sebab itu sudah masuk dalam ranah hukum," ujarnya.

Nawari, S.Pd bagian kesiswaan SMP tersebut menyatakan bahwa pihak sekolah memang sudah melakukan pertemuan dengan keluarga korban.

Halaman
1234

Berita Terkini