TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan telah mengamankan uang sejumlah Rp 8 miliar dari Anggota DPR Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso yang diperuntukkan sebaggai dana 'Serangan Fajar'.
Uang tersebut sudah dibagi dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu dalam 400 ribu amplop putih dan dikemas di 82 kardus besar dan dua plastik kontainer.
Uang tersebut, akan dibagikan kepada para pemilih di daerah pemilihan Jawa Tengah II yang meliputi Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Jepara guna memilih dirinya yang juga maju kembali dalam Pileg 2019.
"Satu pemilih nanti, akan dikasih Rp 20 ribu per kepala, yang punya posisi dikasih Rp 50 ribu sebelum nyoblos," jelas sumber internal Tribun di KPK, Jakarta, Kamis (28/3)
Saat ditemukan, amplop-amplop tersebut tersusun rapi di lemari besi besar yang berada di Kantor kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.
Pada saat menjelang hari tenang, amplop tersebut baru akan dikirim ke daerah pemilihan tempat Bowo bertarung.
• Persija Jakarta Kalah dari Kalteng Putra, Ivan Kolev: Itu Menyakitkan, Kini Kami Fokus AFC Cup
• Jadwal Siaran Langsung 8 Besar Piala Presiden 2019, Persebaya vs Tira-Persikabo, Jumat Jam 15.30 WIB
• BERITA PERSIB - Febri Hariyadi Sampai di Batam Kamis (28/3) Siang, Mulai Latihan dengan Persib Jumat
• Persib Bandung vs Ewako KKSS Minggu (31/3) di Stadion Citramas Batam, Ini Harga & Tempat Beli Tiket
Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan menjelaskan amplop-amplop tersebut diperuntukkan bagi 400 ribu orang calon pemilihnya.
Meski, dalam hitungan suara, hanya perlu 120 ribu suara untuk mendapatkan satu kursi dari Dapil Jateng II.
"Kan belum tentu kalau satu orang ini saya kasih, terus dia pilih saya. Basaria menjelaskan 400 ribu amplop tersebut untuk kepentingan pribadi dan tidak terkait dengan tim pemenangan pasangan calon tertentu."
"Kami memastikan tidak ada hubungannya dengan tim pemenangan pasangan calon tertentu. Ini murni untuk kepentingan pribadinya," kata dia.
Santer beredar kabar di KPK, bahwa amplop-amplop tersebut sudah terdapat cap satu jempol di bagian depan.
Dalam kabar yang beredar, cap satu jempol tersebut berwarna hijau di ujung jarinya.
Namun, hal itu langsung dibantah oleh Basaria.
Dia menegaskan, pada saat penghitungan uang, tidak ditemukan cap jempol yang dimaksud.
"Tidak ada itu. Tim kami sudah membuka dan disaksikan oleh pemegang kuasa dana. Tidak ditemukan ada cap itu," jelasnya.