Kelola Sanggar Tari hingga Driver Taksi Online, Simak Sisi Lain Kehidupan Budi, Mayat Tanpa Kepala

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budi Hartono korban mutilasi dalam koper di Blitar, Jawa Timur

TRIBUNBATAM.id, KEDIRI - Hingga kini motif pasti pembunuhan Budi Hartanto, mayat tanpa kepala di dalam koper yang ditemukan di pinggir sungai belum diketahui secara pasti.

Jasad Budi yang sehari-hari dikenal sebagai guru honorer di sebuah SD tersenit akhirnya dimakamkan tanpa kepala ini semasa hidupnya serba bisa.

Korban sendiri ditemukan dalam kondisi dimutilasi dan mayatnya di dalam koper tanpa kepala saat ditemukan saksi mata di pinggir sungai di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Meskipun sehari-hari diketahui sebagai guru honorer di sebuah SD di Kediri, tapi bisnisnya beragam. 

Berikut sisi lain yang menarik dari sang guru.

1. Punya Sanggar Sexy Dancer, Warung dan Arena Biliar

Budi Hartanto mengelola sanggar tari modern yang diberi nama CK Dance Home di kawasan Ruko GOR Jayabaya, Kota Kediri.

Postingan Terakhir Instagram Guru Honorer yang Mayatnya Ditemukan Tanpa Kepala di Dalam Koper

Mayat Dalam Koper Munculkan Isu LGBT. Masih Ingat kasus Ryan Jombang? Begini Nasibnya Kini

3 Dugaan Motif Kasus Mayat Dalam Koper, Guru Honorer Ditemukan Tanpa Kepala

Salah satu jasa sanggar CK Dance Home menyiapkan penari Sexy Dancer, Kontemporer Dance, Tradisional Dance, Kabaret Dance dan Moderen Dance female dan male.

 

Unggahan Terakhir Guru Budi yang Mayatnya Ditemukan Tanpa Kepala, Sempat 'Curhat' Menunggu Seseorang

Pantauan SURYA.co.id (grup tribunbatam.id) Kamis (4/4/2019), sanggar CK Dance Home sudah tiga hari terakhir tutup.

Di spanduk yang terpampang di sanggar CK Dance Home dikelola Budi Hartanto dan Zendy.

Di sanggar ini korban biasa memberikan les kepada anak asuhnya yang rata-rata para pelajar SD, SMP dan SMA serta kelompok komunitas.

Latihannya juga dilakukan di sanggar yang juga difungsikan untuk warung kopi.

"Sanggarnya ramai untuk latihan kalau mau ada event. Anak asuhnya latihan di dalam," ungkap Hari, warga kawasan Ruko GOR Jayabaya.

Selain sanggar tari, Budi juga membuka warung Royal Cafee Kediri di sanggar pada malam hari.

Korban juga mengelola Izal Bilyard, arena biliar yang ada di samping sanggar CK Dance Home.

Namun pengelolaan arena biliar baru dilakukan setahun terakhir.

Sanggar tari modern milik Budi Hartanto yang berada di Ruko GOR Jayabaya Kota Kediri. (Surya.co.id/Didik Mashudi)

Nasuka, paman korban menjelaskan warung kopi yang dikelola keponakannya pengunjungnya cukup ramai yang mayoritas anak-anak muda.

"Anaknya memang ulet dan banyak usahanya," ungkapnya.

Warung Royal Cafee biasa buka sore sampai pagi. Namun untuk arena biliar hanya sampai malam hari.

Sementara Bu Hari yang tinggalnya di sebelah sanggar mengungkapkan, sanggar dan arena biliar yang dikelola Budi terakhir buka pada, Senin (1/4/2019) malam.

Malahan korban sempat menyapa saat lewat depan toko Bu Hari.

"Waktu itu saya di depan toko kemudian korban lewat menyapa saya. Senin malam sanggarnya masih terlihat buka untuk tempat latihan nari," jelasnya.

Bu Hari mengenang korban orangnya sopan dan supel dan baik dengan tetangga.

"Selain mengelola warung kopi juga tempat biliar. Sehari-hari juga memiliki dua pembantu yang melayani pembeli," jelasnya.

Sementara warung kopi dan sanggar CK Dance Home telah dikelolanya lebih dari dua tahun terakhir.

Namun arena biliar baru setahun terakhir dikelola oleh korban.

2. Berkawan dengan Pria Gemulai

Polisi sudah memeriksa sejumlah teman Budi Hartanto (28). 

Sejumlah teman korban yang diperiksa sebagai saksi semua pria dan bertingkah gemulai (kemayu).

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan sudah ada lima teman korban yang dimintai keterangan sebagai saksi.

Kelima teman korban yang diperiksa sebagai saksi semua laki-laki.

Rata-rata teman korban yang diperiksa sebagai saksi bertingkah gemulai.

"Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga," kata AKP Heri Sugiono, Kamis (4/4/2019).

Soal informasi yang berkembang di luar kalau korban LGBT, Heri enggan berkomentar.

Tapi Heri juga tidak menyangkal soal informasi yang berkembang di luar itu.

"Info yang berkembang (di luar) memang seperti itu, kebetulan rekan-rekan korban kebanyakan seperti itu. Namun kami tetap sesuai fakta. Karena hasil otopsi dari forensik juga belum keluar," ujar Heri.

(Foto kiri) detik-detik penemuan koper berisi potongan mayat yang diduga mayat guru honorer asal Kediri. Foto kanan Korban semasa hidup (Surya)

Sedangkan sosok korban sendiri juga dikenal sebagai pria yang berperilaku seperti perempuan atau gemulai.

Hal itu juga disampaikan kerabat korban, Surahmat, kepada wartawan saat berada di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Rabu (3/4/2019) malam.

"Budi (korban) mbanceni (gemulai), tapi orangnya baik, ramah dengan warga, supel bergaul dan baik dengan orang tua," kata Surahmat.

 

3. Berprofesi Sebagai Driver Online

Budi Hartanto juga berprofesi sebagai driver taksi online.

Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) mengungkapkan bela sungkawa atas meninggalnya salah satu driver online Kediri korban mutilasi atas nama Budi Hartanto.

Humas Frontal, David Walalangi meminta pihak kepolisian agar mengusut kasus tersebut dan segera menangkap serta menindak tegas pelaku pembunuhan dan mutilasi yang terjadi terhadap Budi.

"Ini juga sekaligus menjadi pelajaran bagi semua Driver Online Jawa Timur agar lebih berhati-hati dalam memilih pergaulan dalam mengais rezeki setiap hari," kata David, Kamis (4/4/2019).

David meminta agar driver online untuk waspada dan tidak terjerumus pada peredaran dan penggunaan narkoba, atau juga melakukan kejahatan IT.

Budi Hartanto (28), guru honorer di Kota Kediri yang tubuhnya dimutilasi dan dimasukkan dalam koper, lalu dibuang di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, juga berprofesi sebagai driver taksi online. (Surya.co.id/istimewa)

"Karena tidak dapat di pungkiri resiko Driver Online sangat besar, sebab tanpa mengenal siapa penumpang yang dijemput dan apa yang dibawa penumpang. Seorang Driver Online harus melaksanakan kewajibannya dalam menjemput penumpang agar dapat mengais rejeki atau mengejar tutup point," lanjut David.

Sebagai contoh, tak jarang penumpang mabuk dari beberapa lokasi hiburan malam melakukan pemesanan secara online.

"Perkenalan dan komunikasi Driver pun terkadang menjadi bebas dan tidak terkendali. Keadaan kondisi ekonomi yang terjepit atau terkadang kondisi mengejar cicilan bisa membuat driver gelap mata atau salah jalan," kata David.

Pengalaman-pengalaman yang terjadi dari Driver Online yang lain, menurut David harus juga menjadi pelajaran bagi semua Driver Online se Jawa Timur agar lebih waspada dan mawas diri.

4. Penghidup Suasana

Sosok Budi Hartanto bagi rekan-rekannya dikenal sebagai pribadi yang periang dan supel dalam bergaul.

Tidak membeda-bedakan orang dalam bersikap pada kesehariannya.

Widi, seorang rekan di SDN Banjarmlati 2 Kota Kediri, mengenal Budi sebagai sosok penghidup suasana.

Ketegangan akibat kesibukan pekerjaan kerap terurai dan berubah ceria karena sosok Budi.

Dia dianggap selalu punya cara untuk menghidupkan suasana.

"Orangnya baik dan ceria," ujar Widi.

Di mata anak didiknya, sosok Budi tidak hanya sebagai guru tetapi juga dianggap sebagai pengayom dan selalu terbuka dengan siapa saja.

Itu yang membuatnya banyak mempunyai anak didik.

"Saya ketemu terakhir pada Jumat," ujar Safa, salah satu anak didiknya saat takziah di rumah duka.

Kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus itu.

Potret mendiang guru honorer Kediri Budi Hartanto yang ditemukan tanpa kepala, Rabu (3/4/2019). (SURYA.CO.ID/DIDIK MASHUDI/IST)

Bahkan ada tiga kesatuan yang bekerja sama melakukan pengungkapan, yakni Polres Blitar Kota berkenaan dengan lokasi penemuan jenazah, Polres Kediri Kota terkait dengan rumah korban, serta di backup oleh Polda Jawa Timur.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota Ajun Komisaris Heri Sugiono mengatakan pihaknya juga masih terus melakukan pencarian bagian tubuh korban yang hilang.

"Masih pencarian," ujar Heri.

Sebelumnya diberitakan, sesosok jenazah ditemukan dimutilasi dan tersimpan dalam wadah koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Blitar.

Kondisinya tanpa pakaian dan bagian kepalanya hilang.

Saat itu, jenazah kemudian dilakukan pemeriksaan di RSUD Mardiwaluyo Blitar. Dari data sidik jari terungkap identitasnya sebagai Budi Hartanto. (tribunjakarta)

*Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kehidupan Menarik Guru Honorer Korban Mutilasi: Kelola Sexy Dancer, Kafe, dan Teman Dekat Pria


Berita Terkini