Salah satu tempat yang Senin (22/4) malam dilakukan pengunggahan data berada di salah satu kedai kopi terkenal di Jakarta Selatan. Mereka menyewa satu ruangan khusus bagi tim untuk mengunggah data.
Dari kedai satu ke kedai lainnya, merupakan hal yang biasa mereka sambangi hanya untuk memasukkan form C1.
"Biasa kami begitu. Semalam itu kami di .....(nama kedai kopi) di lantai dua, karena murah sekalian kami sewa. Sekarang kami tersebar di Jakarta, Banten, sama Depok," jelas dia.
Sejauh ini sudah 13.700 data yang masuk berdasar pada foto formulir C1 yang dikirimkan oleh relawan dan saksi di lapangan melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp serta call centre. Hal itu dilakukan mereka agar lebih memudahkan masyarakat untuk melapor.
Dari Ruang Sandi, data juga akan masuk ke tim Badan Pemenangan Nasional (BPN). "BPN ini relawannya banyak. Kami hanya salah satu saja yang melapor ke mereka," ucapnya.
Siapkan 500 Plastik Container
Wakil Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Lukman Edy mengatakan relawan dan juga kader partai politik pendukung, masih akan tetap bekerja di Hotel Grand Melia Jakarta hingga 22 Mei 2019.
Hal itu guna melakukan input data C1 dari saksi, relawan, maupun bantuan dari partai politik.
"Data yang masuk ini menjadi hasil real count kami dan akan kami lakukan rilis setiap harinya sekaligus untuk membongkar kebohongan data yang dimiliki kubu BPN," tegas dia.
Bahkan jelas dia akan ada data C1 manual sebanyak 500 plastik container besar yang sudah disiapkan PDIP untuk TKN.
Dari hal itu, pihaknya ingin benar-benar memastikan data tersebut benar adanya dan tidak ada satupun suara yang tercecer.
Petugas input data di Hotel Gren Melia sebanyak 50 orang juga bekerja selama 24 jam bergantian untuk memasukan data. Dananya, berasal dari TKN langsung.
"Kita siapkan semuanya. Sumber dana dari kami semua," ujarnya.
Salah satu yang diungkap olehnya adalah data BPN yang menyebutkan menang sebanyak 60 persen di Bangka Belitung dan pasangan Jokow-Maruf dengan angka 39 persen.
Namun, jelas dia, data tersebut tidak valid, karena penghitungan mereka Jokowi-Maruf menang 64 persen dan Prabowo-Sandi di angka 35 persen.