Pemerintah Melarang Tegas Khilafah, Menhan: Hanya Satu Pancasila, Merubah Berhadapan dengan Tentara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah Melarang Tegas Khilafah, Menhan: Hanya Satu Pancasila, Merubah Berhadapan dengan Tentara

Pemerintah Melarang Tegas Khilafah, Menhan: Hanya Satu Pancasila, Merubah Berhadapan dengan Tentara

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa ideologi khilafah dilarang di Indonesia.

Menurutnya, ideologi tersebut dilarang karena ingin menggantikan Pancasila.

Ia bahkan mengatakan bahwa melalui organisasi Hizbut Tahrir, khilafah telah dilarang di 21 negara.

Hal itu dikatakan Ryamizard usai "Simposium Perang Mindset Pada Era Keterbukaan Informasi" di Gedung AH Nasution Kementerian Pertahanan Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019).

"Ada orang-orang lain paham lain, ujug-ujug mau masuk dan mengubah negara ini, siapa? Khilafah. Saya kasih tahu, khilafah itu sudah 21 negara melarang. Katanya Arab itu juga tidak boleh Khilafah. Itu dibubarkan, ditangkap. Di sini tidak boleh juga. Dilarang. Hanya satu, Pancasila. Yang tidak suka ya keluar dari sini. Enak sekali. Kalau tidak suka Pancasila ya keluar," kata Ryamizard.

Kivlan Zen dan Eggi Sudjana Akan Pimpin Massa GERAK Gerudug KPU dan Bawaslu Kamis Siang Ini

HASIL Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vsPrabowo Pukul 03.00 WIB Kamis (9/5), Data Masuk 73%, 

Dramatis! Comeback Tottenham Hotspur atas Ajax, Spurs Susul Liverpool di Final Liga Champions

Jadwal Final Liga Champions Liverpool vs Tottenham Hotspur, Spurs Waspadai Catatan Juara The Reds

Ryamizard juga mengatakan, siapa pun pihak yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan yang lain maka harus berhadapan dengan TNI.

Ia juga menjelaskan, dalam sejarah Indonesia juga pernah ada kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan yang lain.

Kelompok tersebut juga pada akhirnya harus berhadapan dengan TNI.

"Jadi yang mau merubah itu berhadap dengan tentara. Dulu juga, yang ingin mendirikan negara Islam DI/TII, Kartosuwiryo, Kahar Muzakar, itu tentara yang menghalanginya. Sekarang sama, yang mencoba mendirikan negara Islam berhadapan dulu dengan tentara. Tentara, siap-siap saja," kata Ryamizard.

Sebelumnya, Ryamizard mengungkapkan keprihatinannya atas sejumlah aksi teror di Indonesia antara lain di Jawa Timur dan di Sibolga yang dilakukan kelompok teroris.

Ryamizard prihatin karena aksi teror yang merupakan bentuk ancaman nyata bagi negara itu dilakukan oleh ibu yang bunuh diri dengan meledakan diri bersama anak-anaknya.

Menurutnya, hal itu adalah hal yang terlewat kejam dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang mindsetnya telah diubah ke arah yang salah.

"Saya sudah beberapa kali melihat ini bahaya. Mulai dari Jawa Timur, seorang ibu tidak mungkin membunuh anaknya. Macan saja tidak membunuh anaknya. Melukai juga tidak. Ini tidak mungkin seorang ibu. Tapi (contoh ibu membunuh anaknya karena mindsetnya diubah) mungkin, diulangi lagi di Sibolga, di Srilanka. Ini kan mindsetnya diubah," kata Ryamizard.

Untuk itu, ia mengatakan hal tersebut harus dicegah dengan berbagai upaya yang bisa dilakukan mengingat upaya mengganti konstitusi Pancasila dengan ideologi lain sangatlah berbahaya di Indonesia.

"Ini harus dicegah kalau tidak bangsa ini bubar. Jadi alat pemersatu bangsa ini Pancasila. Tidak ada kebenaran yang mendua di Republik ini," kata Ryamizard.

Halaman
12

Berita Terkini