TRIBUNBATAM.id - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi sekaligus Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD mengaku bertemu dengan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto.
Mahfud MD melakukan pertemuan dengan Hadi Tjahjanto bersama dengan 16 tokoh bangsa lainnya.
Setelah bertemu dengan para tokoh bangsa, Mahfud kemudian mengungkapkan isi pembicaraan tersebut.
"16 orang tadi, bertemu dengan bapak panglima untuk mendengar kesiapan mengamankan atau menjaga kita yang sedang punya pesta demokrasi," jelas Mahfud MD kepada iNews Malam, Jumat (17/5/2019).
Mahfud MD mengatakan bahwa pasca-pemilu tidak terjadi adanya sesuatu yang dinilai mengkhawatirkan.
• Film John Wick: Chapter 3-Parabellum Tampilkan 2 Kebudayaan Asli Indonesia Lewat Aktor Ini
• Rilis Produk baru, Ini Spesifikasi Lengkap Asus ZenFone 6 yang Punya Kamera Putar
• Kolaborasi Marion Jola dan Rizky Febian Lewat Single Tak Ingin Pisah Lagi
• Terkait Gerakan Massa pada 22 Mei 2019, Begini Kata Sandiaga Uno : Soal itu Kami Tidak Bisa Mendikte
Disamping Hadi, dirinya menyatakan, bangsa akan tetap bersatu meski ada masalah-masalah kecil di dalamnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sejumlah masalah tersebut sudah diantisipasi oleh Hadi.
"Alhamdulillah semuanya baik, tidak ada sesuatu yang menghawatirkan dan kami rasanya tenang," ujar Mahfud MD.
"Bangsa ini Insya Allah tetap bersatu dengan segala riak-riaknya yang tentu saja kecil, yang alhamdulillah sudah diantisipasi oleh bapak panglima," sambungnya.
Sementara Hadi menuturkan bahwa sudah menjadi tugas TNI dan Polri untuk menjaga stabilitas keamanan nasional.
Hadi memaparkan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan dari setiap daerah untuk memastikan bahwa kondisi di lapangan berjalan kondusif pasca-pemilu.
"TNI dan Polri adalah menjaga stabilitas keamanan nasional," ungkap Hadi.
"Saya mulai dari kunjungan-kunjungan ke daerah-daerah bahwa situasi di daerah bahwa semuanya juga kondusif."
"Saya temui beberapa tokoh diantaranya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh-tokoh berpengaruh mereka sudah cair tidak ada masalah," sambungnya.
Perwira tinggi TNI Angkatan Udara ini juga menginginkan supaya para tokoh di wilayah ibu kota bisa mencairkan situasi yang tampak terjadi polarisasi.
Ia menjelaskan bahwa hal itu terjadi lantaran adanya perbedaan pilihan terkait pemilu.
Untuk itu, Hadi berharap supaya saat Pemilu 2019 selesai dilakukan, maka masyarakat bisa kembali bersatu.
"Termasuk di Jakarta pun, kami juga menginginkan para tokoh masyarakat, para tokoh agama juga bisa mencairkan situasi yang beberapa hari ini terjadi polarisasi karena terbagi dua dan beda pilihan," papar Hadi.
"Dan tentunya setelah semuanya selesai kita juga bisa kmebali bersatu," tandasnya.
Tak sendiri, Mahfud bersama sejumlah tokoh dari Gerakan Suluh Kebangsaan, di antaranya Frans Magnis Suseno, Romo Benny Sutrisno, mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamakes, hingga cendekiawan muslim Amin Abdullah.
Mahfud MD menuturkan pertemuan dengan Megawati menghasilkan terkait hasil pilpres apabila ada masalah harus menggunakan jalur Mahkamah Konstitusi, dikutip dari Tribunnews.com.
Menurutnya jalur melalu Mahkamah Konstitusi merupakan tahapan yang sesuai dengan konstitusi.
"Kita harus melakukan segala persiapan agar pemilu ini bisa selesai dengan baik sesuai dengan tahapan- tahapan konstitusi."
Ia lantas mengatakan suara yang diberikan oleh rakyat seharusnya diikuti dengan penuh ksatria.
"Sesungguhnya rakyat memberikan suara ketika pemilu dan itu harus diikuti dengan penuh kesatria ini hasilnya dan kalau ada masalah selesai kan secara hukum," ujar dia.
(TribunWow.com/Atri/Roifah)