Ibunda Sandiaga Uno Nilai Aparat Brutal dalam Aksi 22 Mei, Ini Pengakuannya di Hadapan Emak-emak

Editor: Thom Limahekin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mien Uno, ibunda calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, turut hadir dalam acara doa bersama untuk para korban kerusuhan aksi 22 Mei.

TRIBUNBATAM.id - Ibunda Sandiaga Uno, Mien Uno hadir dalam doa bersama untuk para korban kerusuhan aksi 22 Mei.

Mien Uno sempat memberikan kata sambutan dalam acara gelaran Presidium Emak-emak Republik Indonesia di pelataran Masjid Agung At-Tin, TMII, Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019) itu.

Dalam sambutannya, Mien Uno menyinggung tidak adanya nilai-nilai kemanusiaan yang ditunjukkan dalam mengamankan aksi 22 Mei lalu. 

"Saya berbicara sesuai dengan apa yang saya rasakan. Saya sangat berduka dengan nilai kemanusiaan yang diabaikan. Ada korban oleh peluru tajam jatuh pada aksi lalu," ujar Mien Uno di lokasi.

Raffi Ahmad Minta Maaf Atas Aksinya di Pesbukers, Ini Janji Raffi Setelah Bertemu MUI

Tagar Doa Untuk Bu Ani Yudhoyono Mendadak Muncul, Begini Kondisinya Sekarang

Bagi Pemudik Lebaran, Citilink Berikan Harga Khusus Untuk Bagasi

ASTAGA, Saat Sahur 14 ABG Ini Kepergok Polisi Ngamar Tanpa Surat Nikah dan Diduga Pesta Narkoba

Menurut Mien Uno, aksi yang terjadi di depan Gedung Bawaslu RI itu merupakan aksi damai menuntut keadilan.

Namun, kata Mien Uno, aparat penegak hukum mempertontonkan tindakan brutal menghadapi massa aksi 22 Mei.

"Di manakah nilai-nilai kemanusiaan itu yang dipertontonkan tindakan brutal oleh para penegak hukum? Ini bukan perang, ini aksi damai," tegasnya.

Dalam acara tersebut, turut hadir keluarga korban aksi 22 Mei, yakni keluarga korban Farhan Syafero, M Reyhan Fajari, dan Harun Al Rasyid.

Sementara, bendera kuning berkibar memenuhi pelataran Masjid Agung At-Tin, ketika Presidium Emak-emak Republik Indonesia menggelar doa bersama untuk korban kerusuhan aksi 22 Mei.

Ratusan peserta acara tersebut masing-masing memegang satu buah bendera kuning di tangan kanannya.

Neno Warisman yang membuka acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk meringankan hati keluarga yang tertimpa musibah supaya tak lagi bersedih.

"Kita ingin besarkan hati keluarga. Kita semua berduka cita atas kehilangan keluarga, anak-anak, bahkan ada yang sampai sekarang belum ketemu," kata Neno Warisman.

Menurut Neno, apa yang mereka lakukan hari ini adalah kegiatan kemanusiaan. Mereka mengharapkan peristiwa sepekan silam tidak lagi terjadi.

"Kita ingin peristiwa itu tidak terjadi lagi," ucap Neno.

Rencananya, acara tersebut akan dihadiri beberapa politikus dan para pemuka agama. Di antaranya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Amien Rais, Ketua GNPF Yusuf Martak, Ketua Umum FPI Sobri Lubis, dan Natalius Pigai.

Halaman
1234

Berita Terkini