BATAM TERKINI

18 Kontainer Sampah Plastik di Batam Diragukan, Jika Mengandung B3 Akan Dipulangkan ke Negara Asal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan wakilnya Amsakar mengecek kontainer di Batu Ampar menyusul ada pesan berantai yang menyebut ada kontainer bermuatan limbah, Jumat (14/6/2019).

TRIBUNBATAM.id - Hasil pemeriksaan 65 kontainer diduga berisikan sampah plastik, 28 kontainer di antaranya sudah dibongkar.

65 kontainer harus diperiksa Bea Cukai dan instansi terkait di Pelabuhan Batuampar Batam.

Kontainer itu disinyalir berisikan sampah plastik dan kini masih ditelusuri apakah mengandung limbah B3 atau tidak. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie mengakui pihaknya memeriksa 65 kontainer tersebut.

Dari 65 kontainer yang ditemukan, 28 diantaranya sudah di bongkar.

Sedangkan 18 diantaranya dinyatakan masih diragukan apakah mengandung limbah B3.

Sementara sisanya 10 dinyatakan aman yang berisikan biji-biji plastik. Pihaknya berharap tidak ada mengandung limbah B3.

"Dari 65 kontainer yang diamankan, 28 sudah dibuka dalam tiga hari ini. 18 kontainer masih diragukan, sedangkan 10 lagi dianggap aman, karena memang isinya biji-biji plastik," ujar Herman, Selasa (18/6/2019).

Diakuinya, DLH Kota Batam tidak berniat untuk menghalangi-halangi para pelaku usaha untuk investasi di Batam. Secara legal administrasi perusahaan legal.

Namun, jika memang isi kontainer dianggap layak, pemerintah juga tidak ada menghalangi pelaku usaha.

Apalagi perusahaan ini ikut andil menghasilkan devisa negara dan membuka lowongan pekerjaan.

"Jika ada indikasi kontainer ini isinya mengandung limbah berbahaya. Kontainer tersebut akan diekspor kembali ke negara asalnya. Kita menunggu hasil uji lab BC apakah terbukti. Ini sesuai dengan Permendagri nomor 31," tutur Herman.

Ia menambahkan yang diimpor bukan hanya limbah plastik, tapi biji plastik. Bahan ini digunakan juga sebagai bahan baku.

"Pemeriksaan ini awalnya dilakukan karena ada tim Kementerian turun ke Batam dipimpin oleh Menko Kemaritiman salah satu asisten deputinya bersama dengan direktur pengolahan sampah, sucofindo, dan lainnya. Lalu kita diundang ada informasi plastik yang dikirim terkontaminasi limbah B3. Setelah itu dilanjutkan oleh Bea Cukai dan surveyor," paparnya.

Perusahaan plastik, kata dia, ada puluhan di Batam. Banyaknya mengelola sampah plastik lokal. Jika mengimpor pasti dalam bentuk biji plastik.

Halaman
1234

Berita Terkini