Setelah sekitar dua setengah jam, pesawat tersebut melanjutkan perjalanan.
Mirjeta Basha kepada surat kabar Swiss 20 Minuten mengatakan, saat itu penumpang seakan yakin bahwa mereka semua akan mati.
"Orang-orang mulai menjerit dan menangis. Seorang pramugari dan trolinya terlempar ke udara. Cangkir-cangkir terbang, ada yang tersiram air panas ... Saya pikir semuanya akan menghadapi kematian," kata Basha.
Mirjeta Basha mengatakan, suaminya juga mendapat perawatan di rumah sakit karena tersiram air panas bersama beberapa penumpang lain.
Namun, kru tetap tenang setelah peristiwa tersebut.
"Mereka memberi tahu bahwa kami bahwa kami tidak perlu takut, dan semuanya akan berlalu," kata Basha mengutip penjelasan awak kabin.
Menurut AeroInside, pilit ALK Airlines sebelumnya memberikan tanda-tanda kepada para penumpang dengan menyalakan lampu pemasangan sabuk pengaman.
Juru bicara EuroAirport di Basel, Vivienne Gaskell, mengatakan bahwa pesawat itu diguncang tanpa henti selama sepuluh menit.
Gaskell mengkonfirmasi bahwa mereka yang dibawa ke rumah sakit menderita luka ringan, demikian dilaporkan The Sun.
"Pesawat Boeing itu dari Bandara Pristina, Kosovo dan mendarat sesuai jadwal pada pukul 20.07 malam," katanya.