6 Fakta Ulah Imigran Asing di Kepri Buat Resah, Nomor 4 dan 6 Bikin Geleng Kepala

Penulis: Thom Limahekin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengungsi dari berbagai negara yang ditempatkan di Bhadra Resort Jalan Kawal Km 25 Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri saat ini sudah berjumlah lebih dari 400 orang.

Pada pukul 00.10 WIB kita melihat 2 pasangan berada di bawah Jembatan Lingkar Tugu Raja Fasabilillah Tepi Laut Kota Tanjungpinang," kata Dian Asmara Kasi Operasi Satpol PP TanjungPinang dikonfirmasi, Jumat (17/5/2019).

5. Nyaris Diamuk Massa:

Seorang pengungsi asal Afganistan, Hodadat hampir diamuk massa lantaran bertandang di rumah wanita bersuami berinisial RM yang tinggal di RT 4/RW 1 Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Minggu (16/6/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.

Dari informasi yang didapatkan TRIBUNBATAM.id di lapangan, pria yang tinggal di Hotel Bandra km 25 ini hampir diamuk oleh belasan warga sekitar.

Sebab, Hodadat suka bertandang ke rumah-rumah warga khususnya wanita untuk diajak berkecan.

"Hal ini bukan pertama kali. Warga selama ini sudah mencoba untuk bersabar, namun kali ini (warga) sudah kehabisan kesabaran,” ujar seorang warga yang tidak ingin namanya disebutkan.

Sementara itu, Kapolsek Gunungkijang, AKP Dunot P Gurning saat dihubungi membenarkan kejadian tersebut.

Hanya saja dia masih belum mendapatkan laporan lengkap terkait kejadian itu.

"Iya benar ada, tetapi data-datanya masih diproses sama anggota. Kalau sudah ada nanti diberitahu, sabar ya," ucap Dunot P Gurning.

6. Pamer Alat Vital

Puluhan warga Kawal Kabupaten Bintan mendatangi Kantor Polsek Gunung Kijang, Selasa (19/2/2019) siang di Jalan Wisata Bahari.

Kedatangan mereka masih terkait dugaan tindakan asusila imigran asing pencari suakan yang tinggal di Hotel Bhadra Resort.

Berdasarkan informasi dari warga, imigran asing tersebut belum lama ini nekat bertindak tidak senonoh di Pantai Stress Kawal.

Dia memamerkan alat vitalnya kepada orang-orang yang sedang berada di pantai.

Saat pertemuan pihak Hotel Bhadra dengan warga di Polsek Gunung Kijang, terungkap bagaiamana awal mula kasus yang mengarah ke tindak dugaan asusila itu.

Dimas, seorang warga yang memergoki ulah imigran ini menceritakan, awalnya dia duduk di Pantai Stress bersama sang pacar.

Mereka duduk saling berhadapan di pantai.

HP ANDROID TERBARU 2019 - Lenovo Z6 Dibandrol Mulai Rp 3,9 Juta, Ini Spesifikasi Lengkapnya

Kontainer Bermuatan B3, Widiastadi Nugroho Desak Pemko Batam Tegas Terhadap Pemilik Limbah Plastik

Mahasiswa Pendaki Terpeleset di Cadas Gunung Marapi, Begini Nasibnya Kini

Belum Banyak yang tahu, Begini Nasib Ponsel-ponsel Bekas yang Dibuang

"Saat kami duduk, tak lama datang orang Bhadra (imigran pengungsi).

Posisi kami ini berhadapan. Orang Bhadra (imigran) di belakang saya. Terus pas saya lagi duduk-duduk, cewekku bilang, di belakang kakak ada orang begitu (memamerkan alat vitalnya).

Saya pun balik ke belakang, begitu saya balek ke belakang, orang Bhadra (imigran) itu lagi sedang memasukan barangnya ke dalam celana," kata Dimas.

 

Saat sedang duduk berhadapan dengan sang pacar, seorang pria imigran datang duduk di sekitar mereka.

Seorang ibu di Kawal juga pernah dibuat ketakutan karena pria imigran tersebut memamerkan alat vitalnya.

"Dan rencana kami ke sini (Polsek Gunung Kijang) ya memang ingin nyari dia (pria imigran), biar ini tuntas dan kami mau mendudukkan sama Imigrasi di mana solusi kita ke depan terhadap masalah ini," kata Riswandi, seorang warga Kawal yang datang. (tribunbatam.id/thomm limahekin)

Berita Terkini