Selama berada di ruang NICU, kata dokter Suciawan, pihaknya memberikan penanganan khusus yaitu menghangatkan bayi, memberikan cairan dan makanan yang cukup melalui selang.
Mengingat RSUD Buleleng belum memiliki dokter bedah khusus untuk menangani bayi kembar siam, pihaknya berencana merujuk bayi kembar tersebut ke RSUP Sanglah.
"Kami belum bisa melakukan pemeriksaan lebih detail, apakah organ dalamnya itu lengkap atau bagaimana. Kami belum lakukan rontgen karena alat di sini (RSUD Buleleng,red) belum memungkinkan untuk itu."
"Nanti sekalian di Sanglah baru dicek biar pasien juga tidak terlalu banyak dimanipulatif, sehingga nanti sampai di Sanglah kondisinya tetap stabil," jelas Suciawan.
Suciawan menyebutkan, banyak faktor yang menyebabkan bayi lahir dalam kondisi dempet.
Salah satunya polusi udara atau logam berat yang menyebabkan pembelahan sel tidak sempurna.
"Ada permasalahan waktu pembelahan sel. Mestinya sel itu terpisah sempurna. Penyebabnya macam-macam, secara genetik bisa atau karena faktor gangguan polusi udara atau logam berat juga bisa," ujarnya. (*)