HAJI 2019

7 Tahun Menabung Rp5.000 per Hari, Penjual Rujak Ini Akhirnya Bisa Pergi Naik Haji; Serasa Mimpi

Editor: Mairi Nandarson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktifitas Sahyun calon jamaah haji, saat berjualan rujak di taman Selong, Lombok Timur

Pahlawan keluarga

Rihayah (40), anak sulung Sahyun dan Kaidah, menyebut bapaknya adalah pahlawan bagi hidupnya. Karena merekalah yang sudah membesarkan dirinya bersama adik-adiknya yang lain.

“Bagi kami, bapak adalah pahlawan kami. Dia yang membesarkan kami. Setiap hari dia mendorong gerobak rujaknya, berangkat dari rumah menuju pangkalan di taman kota Selong,” kata Rihayah dengan terharu biru.

Selama ini dia tidak mengetahui bahwa kedua orangtuanya menabung untuk haji dari hasil berjualan rujak.

“Kami tidak tahu bapak itu nabung untuk naik haji. Kami sangat kaget melihat dia, ternyata namanya sudah dipanggil dari Jakarta untuk menunaikan ibadah haji,” kata Rihayah.

Baca juga: Kumpulkan Uang Rp 5.000 Selama 28 Tahun, Penjual Kerupuk Ini Naik Haji

Dikabarkan, pasangan suami istri ini dijadwalkan akan berangkat haji pada kloter terakhir.

Terlihat seperti biasanya dalam tradisi masyarakat Lombok, di depan rumahnya, sebuah tenda klansah atau tenda beratapkan daun kelapa sudah dipersiapakan sebagai lokasi zikir dan doa keberangkatan pasangan Sahyun dan Kidah.

Terlihat juga baliho besar yang dipasang di depan gang rumah Sahyun bertuliskan ucapan selamat menunaikan ibadah haji Bapak Sahyun dan Kaidah, semoga menjadi haji yang mabrur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Penjual Rujak Naik Haji: Nabung Rp 5.000 Per Hari, Serasa Mimpi Namanya Dipanggil"

Berita Terkini