BATAM TERKINI

Tiap Tahun Untung Rp 150 Miliar Tapi Masih Mati Lampu, Uba: Apa PLN Tak Bisa Rawat Aset?

Penulis: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

mati listrik

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wilayah Batam kembali mengalami pemadaman bergilir dari Bright PLN Batam. Padahal, baru 2 bulan lalu pemadaman bergilir dilakukan oleh perusahaan listrik di Batam tersebut.

Dalam pengumumannya, Bright PLN Batam menyebut pemadaman listrik tersebut akibat adanya gangguan di mesin pembangkit.

Dari satu pembangkit, gangguan juga terjadi di pembangkit lainnya. Pemadaman listrik sudah terjadi tiga hari ini.

Wargapun berteriak. Waktu pemadaman listrik seperti makan obat, tak hanya sekali sehari.

Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Uba Ingan Sigalingging angkat bicara soal pemadaman listrik.

Menurutnya, hal ini memprihatinkan. Karena masyarakat yang menjadi korban.

Sudah jauh-jauh hari, DPRD mengingatkan PLN terkait pelayanannya kepada masyarakat. Uba termasuk orang yang getol mengkritik layanan PLN.

"Tentu orang bertanya-tanya kenapa bisa mati? Apa PLN tak bisa merawat asetnya?," kata Uba kepada Tribun, Rabu (17/7/2019) usai peresmian kantor sekretariat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gebrak di Batam Center.

Menurutnya, PLN pasti sanggup merawat asetnya.

Apalagi dari informasi yang didapat Uba, setiap tahunnya keuntungan yang diperoleh PLN lebih dari Rp 150 miliar. Lantas, mengapa listrik tetap padam?

Uba menduga PLN tak punya uang.

Dugaannya, keuntungan yang diperoleh dari Batam, diinvestasikan ke tempat lain dan investasi itu merugi.

Banjir Protes Pengusaha Soal Pemadaman Listrik, Lik Khai: Wakil Rakyat Dituding Tak Kerja

Kapolda Kepri Lepas 41 Polisi Purna Bakti: Jaga Pola Pikir Agar Tak Post Power Syndrom

Viral Lagu Dangdut Ikan Asin, Hotman Paris Berang dan Singgung Soal Perasaan Fairuz A Rafiq

Sehingga mempengaruhi arus kas di PLN Batam.

"Persoalannya, kita sebagai warga Batam tentu merasa dirugikan," ujarnya.

Mestinya, keuntungan yang diperoleh PLN dari Batam diinvestasikan untuk mengembangkan infrastruktur di Batam.

Bukan di tempat lain. Sepengetahuan Uba, ada beberapa daerah yang menjadi tujuan investasi PLN. Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini, tak tahu pasti dalam rangka apa investasi itu.

Namun karena pemadaman listrik ini sudah menyangkut kepentingan masyarakat Batam, menurutnya, harus ada upaya serius untuk menyikapinya dari pihak terkait. Uba menilai tidak adil. Jika keuntungan yang didapat PLN dari Batam justru diinvestasikan ke daerah luar.

"Masyarakat Batam berhak dapat layanan maksimal. Karena harga yang dijual ini harga bisnis, swasta," kata Uba.

DPRD Kena Imbas

Anggota DPRD Batam mulai mendapatkan imbas terkait pemadaman listrik bergilir yang kembali dilakukan Bright PLN Batam.

Para wakil rakyat ini dituding tak bekerja dan tak becus mengurusi pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN.

"Tiap hari hp berbunyi terus. Teman-teman pengusaha pada kesal. Dikira wakil rakyat yang tak bekerja. Padahal, Bright PLN ini penyebabnya," kata Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Lik Khai kepada Tribun, Rabu (17/7/2019).

Diakuinya kalangan pengusaha yang mengeluh di bidang perumahan dan UMKM seperti laundry misalnya.

"Barusan saya keluar dari Klenteng Windsor listriknya mati, saya malah ditanyakan apa kerja anggota dewan ini, hal begini aja nggak bisa diurusin," katanya.

Lik Khai semakin prihatin, di tengah perekonomian lesu, seharusnya Bright PLN tidak melakukan pemadaman bergilir.

Ia menyesalkan alasan Bright PLN melakukan pemadaman bergilir hanya karena perawatan ataupun perbaikan alat.

"Profesional lah! Ada apa dengan Bright PLN? Ada sesuatu hal yang perlu didalami dengan kondisi ini. Kalau perlu KPK harusnya turun tangan," katanya.

• Berhasil Kabur, Polisi Sempat Tembaki Mobil Pelaku Pembobolan Rumah Mewah di Batam Centre

• Rekomendasi 8 Kuliner Lezat Asal Italia, Hidangkan Selain Pizza dan Pasta

• Usut Kasus Novel Baswedan, Kapolri Bentuk Tim Teknis, Rekomendasi TGPF

Bisa Ganggu Investasi

Sebelumnya, sejumlah Anggota DPRD Kota Batam menyoroti Bright PLN Batam yang kembali memadamkan listrik.

Mulai Senin malam, tiba-tiba beberapa daerah kota industri ini gelap gulita. Lantaran listrik PLN padam.

Kekecewaan itu datang dari Anggota DPRD Kota Batam, Jurado Siburian. Ia mengatakan, terlepas kondisi alamiah penyebabnya PLN itu, mestinya pihak PLN harus mengantisipasi.

"Kami sangat kecewa. Saya dan warga saya kena imbasnya. Kalau perkara mesin mereka rusak oke. Tapi kenapa tidak ada cadangan. Mereka (PLN) perusahaan besar loh. Harusnya, pelayanan mereka di Kota Batam harus maksimal. Karena ini kota industri," kata Jurado, Selasa (16/7/2019).

Jurado mengatakan, bila memang benar adanya kerusakan, dia minta PLN agar segera memperbaiki. Selain itu, Jurado, meminta agar hal ini bukan akal-akal PLN menaikkan tarif dasar listrik.

"Jangan karena alasan rugi karena mati-mati lampu lalu naik lagi tarifnya. Kan repot. Kami berharap tidak sampai arah ke sana," tegas Jurado.

Senada, Anggota Komisi I DPRD Kota Batam Yudi Kurnain yang membidangi pemerintahan dan hukum, meminta PLN harus melihat dari sisi pelayanan konsumen.

Pelanggan kata dia, telah dilindungi undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

"Jadi harus ada antisipasi. Ini kan kota besar. Kota industri. Jadi kalau alasan rusak kan terkesan alasan klasik. Kenapa tidak ada mesin atau genset atau sejenisnya sebagai cadangan. Akibat ketidakprofesionalan ini pelanggan menjadi korban. Pelanggan dilindungi loh haknya," katanya.

• Dishub Batam Pastikan 2019 Tidak Ada Penambahan Halte di Jalan Marina City

• Halte Trans Batam di Marina City Kurang, Warga Ngaku Kesusahan Saat Naik Turun Bus

• Hari Ini, Rabu (17/7) Batam Kembali Mati Lampu, Cek Jadwal Pemadaman Listrik di Sini

• DAFTAR Lokasi dan Alamat Puskesmas di Kota Batam Provinsi Kepri

Baik Jurado maupun Yudi, berharap, jangan sampai dampak padamnya lampu terlalu sering di Batam, dunia usaha terganggu. Sebab, persoalan listrik ini adalah persoalan semua aspek kehidupan. Baik kehidupan bermasyarakat, sosial, dunia usaha.

"Jadi jangan ujung-ujungnya ada pemadaman bergilir. Kan bisa muncul ketidakpercayaan pelanggan jadinya," katanya.

Bright PLN Batam melakukan pemadaman listrik Selasa (16/7/2019).

Di facebook resminya, Bright PLN Batam menulis Senin (15/7) pukul 19.48 WIB terjadi gangguan pembangkit IPP PLTU Tanjung Kasam unit 1.

Gangguan ini berakibat kekurangan pasokan listrik ke sistem kelistrikan Batam-Bintan. PLN akan melakukan pengurangan pasokan listrik secara bergantian kepada pelanggan alias pemadaman listrik.

Untuk meminimalisir pengurangan pasokan listrik, PLN mengajak pelanggan hemat pemakaian listrik.

"Tim PLTU Tanjung Kasam sedang melakukan investigasi penyebab gangguan dan tingkat kerusakan pembangkit," tulis PLN di facebook-nya.

Humas bright PLN Batam, Yoga Perdana mengatakan, pemadaman yang terjadi Selasa ini masih kelanjutan gangguan pembangkit Senin malam. "Perlu diinspeksi kerusakannya," kata Yoga.

Corporate Secretary bright PLN Batam, Deni Hendri Wijaya, menjelaskan, telah terjadi gangguan pembangkit IPP PLTU Tanjung Kasam unit. Yang menyebabkan terjadinya kekurangan pasokan listrik ke sistem kelistrikan Batam-Bintan.

Atas kekurangan pasokan listrik tersebut, PLN Batam akan menerapkan pengurangan pasokan listrik secara bergantian. Kepada pelanggan dan untuk meminimalisir pengurangan pasokan tersebut dimohon kesediaan.

“Kami mohon pelanggan untuk bersama-sama melakukan penghematan dan pengurangan pemakaian listrik. Potensi pemadaman bergilir masih terjadi," kata Deni, Selasa (16/7).

Hingga saat ini, gangguan tersebut belum diketahui penyebabnya. Deni menjelaskan, pihak bright PLN Batam sedang mengerahkan tim investigasi untuk mengecek penyebabnya.

"IPP PLTU Tanjung Kasam unit menyumbang pasokan 10 persen listrik pada alur jaringannya. Nah untuk wilayah Batuampar dan Bengkong masih berpotensi. Untuk saat ini, belum bisa kami pastikan mana-mana saja titik yang menjadi giliran pemadaman bergilir," tambahnya.

Masyarakat menuding pemadaman ini sebagai upaya PLN untuk menaikkan tarif ke depan.

Organisasi Solidaritas Masyarakat Sagulung (SMS) ikut angkat bicara mengenai pemadaman listrik oleh bright PLN Batam. Pasalnya warga merasa hanya diberikan harapan palsu.

Solidaritas Masyarakat Sagulung, merasa dibohongi. Apa yang menjadi kesepakatan bright PLN dengan beberapa organisasi dan aliansi di Batam, Provinsi Kepri. Pada tahun 2017 lalu, saat bright PLN melakukan kenaikan tarif 40 persen secara bertahap tidak dihiraukan.

Pada Tahun 2017 lalu, bright PLN Batam melakukan kenaikan tarif sebesar 40 persen. Beberapa organisasi melakukan penolakan bahkan unjukrasa. termasuk didalamnya Organisasi SMS.

Hasil akhir sampai aliansi dan organisasi menghentikan unjukrasa setelah Bright PLN berjanji akan memberikan pelayanan yang baik, jika tarif dinaikkan dan tidak ada lagi pemadaman bergilir. Namun sekarang bright PLN Batam mengingkari janji tersebut.

"Ini yang sangat kita sesalkan, Seharusnya bright PLN bisa meminimalisir kerusakan atau perbaikan. Dari jauh hari harus bisa diprediksi mana yang harus diperbaiki. Beda hal jika terjadi musibah,"kata Parlin Sihombing, Ketua Harian Organisasi SMS. (tribunbatam.id/roma uly sianturi/leo halawa/dewi haryati/ian sitanggang) 

(tribunbatam.id/dewiharyati)

Berita Terkini