Polisi Tembak Polisi, Bagaimana Nasib FZ Jika Tak Diamankan Bripka Rachmat Effendy saat Tawuran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bripka Rachmat Effendi (kiri) tewas ditembak oleh yuniornya, Brigadir Rangga Tianto (kanan) di kantor Polsek Cimanggis Depok

Menurutnya, sang istri mengaku memiliki perasaan tak enak, saat Bripka Rachmat Effendy hendak keluar rumah pada Kamis malam.

Saat itu Rachmat Effendy menindaklanjuti laporan warga mengenai adanya tawuran di Lapangan Sanca, Tapos, Depok.

Ia kemudian berupaya membubarkan tawuran itu, Kamis malam.

"Istrinya sempat melarang Bripka Rachmat Effendy keluar rumah. Karena perasaannya enggak enak, seperti firasat."

"Makanya istrinya minta Bripka Rachmat Effendy tak usah dulu ikut membubarkan tawuran pemuda," beber Sumardji.

Namun, kata Sumardji, sebagai Ketua Pokdarkamtibmas dan keinginan Bripka Rachmat Effendy yang selalu ingin berbuat sesuatu untuk warga, permintaan istrinya tak diindahkan.

Hingga akhirnya Bripka Rachmat Effendy ditembak Brigadir Rangga Tianto karena cekcok terkait diamankannya satu pelaku tawuran, Yakni FZ.

Posting Foto

Foto dan pesan yang diposting Bripka Rachmat Effendy sesaat sebelum penembakan, adalah foto keberhasilan Bripka Rachmat Effendy mengamankan satu pelaku tawuran di wilayahnya di Cimanggis.

Turut pula dipostingnya senjata tajam berupa celurit yang berhasil ia sita dari si pelaku tawuran.

Dalam postingannya itu, Bripka Rachmat Effendy menuliskan pesan, akan membawa pelaku tawuran dan celurit yang diamankannya ke Mapolsek Cimanggis.

Sebab, perbuatan para pelaku tawuran sangat membahayakan dan meresahkan warga.

"Jadi beberapa saat sebelum kejadian ditembak, Bripka Rachmat Effendy sempat posting foto amankan pelaku tawuran dan foto celurit yang disita," kata Sumardji.

Postingan Bripka Rachmat Effendy, katanya, selalu disambut komentar positif dan salut dari rekan kerja di grup WA.

Mereka angkat topi terhadap Rachmat Effendy yang sangat antusias mengamankan warga dan masyarakat di wilayahnya.

Halaman
1234

Berita Terkini