Alasan Rinto Membunuh Siswi SMK dan Tinggalkan Mayatnya di Sema-semak Terkuak, Sebut Soal Ludah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswi SMK Kristina Gultom Dibunuh,Pelaku Buang Celana Dalam dan Bra Tidak Jauh dari Jasad, Kronologi

TRIBUNBATAM.id - Dimaki dan diludahi, itulah alasan Rinto Hutapea  (36) memutuskan membunuh siswi SMK bernama Kristina Br Gultom.

Rinto mengaku sakit hati kepada korban.

Pengakuan ini disampaikannya saat temu pers di Mapolres Tapanuli Utara di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (9/8/2019).

Kepada wartawan, Rinto Hutapea mengungkapkan beberapa alasan sehingga dia nekat membunuh Kristina.

"Saya sakit hati," jawab Rinto Hutapea sambil membelakangi kamera dan mengenakan baju tahanan.

Rinto Hutapea mengatakan, Kristina Br Gultom pernah menolak tawaran boncengan darinya.

"Aku minta dia untuk kubonceng. 'Naiklah, dek. Aku bilang gitu. Terus dia nolak. Dia langsung meludahi aku. Terus dia cakap kotor 'Buj***inam' katanya samaku," sebut Rinto Hutapea lagi.

Rinto Hutapea membantah memaksa membonceng korban.

Rinto Hutapea juga mengaku punya rasa suka kepada korban.

Rinto Hutapea juga mengaku sebelumnya membunuh sudah meminum tuak sebanyak tiga gelas.

Dirinya mengatakan tidak memperkosa dan membantah telah membuka pakaian Kristina Br Gultom.

TERUNGKAP, Usai Motornya Dirampas, Pembunuh Buang Mayat Siswa SMK di Sumur dengan Batu Pemberat

"Bukannya membuka pakaian korban, tapi aku menarik bajunya sampai ke bawah gitu, Pak," jawab Rinto Hutapea lagi.

Tersangka Rinto Hutapea mengaku masih punya hubungan keluarga dengan Kristina Gultom.

Rinto Hutapea tidak jauh tinggal dari rumah korban di Dusun Pangguan Hutapra, Banuarea Tarutung, Tapanuli Utara.

Saat temu pers, barang bukti pakaian dalam korban dipaparkan.

Termasuk sepeda motor yang dikendarai tersangka Rinto Hutapea ketika itu.

Polres saat ini belum bisa memastikan apakah korban sempat diperkosa.

Hingga kini, Polisi masih menunggu hasil uji lab dan autopsi korban.

Sebenarnya penetapan Rinto Hutapea sebagai tersangka pembunuh Kristina Br Gultom sejak Kamis (8/8/2019).

Kasat Reskrim Polres Tapanuli Utara, AKP Zulkarnain mengatakan telah melakukan pra rekonstruksi guna mengungkap motif pembunuhanan tetsebut.

"Ya, berdasarkan pra-rekonstruksi RH (Rinto Hutapea) telah kami tetapkan jadi tersangka," jelasnya.

Malam Sebelum  Jenazah Kristina Gultom Ditemukan, Siswi SMK Korban Pembunuhan Dibonceng Seorang Pria

Personel Polres Taput mengawal jalannya rekon pembunuhan terhadap Kristina Gultom yang diperagakan langsung tersangka Rinto Hutapea di perladangan Dusun Pangguan Hutapea Banuarea Kecamatan Tarutung, Taput. (TRIBUN MEDAN/Dokumentasi Polres Taput)

Disinggung lebih jauh, terkait motif dan alasan tersangka tega membunuh korban, Zulkarnain masih menyimpan informasi.

Dia menjelaskan, pada saat gelar pra-rekon Rinto Hutapea dikawal ketat agar tidak terkena amukan warga.

Rinto Hutapea adalah tetangga korban dan sudah memiliki lima anak.

Keterangan Dokter Forensik RSUD Djasamen Saragih

Jenazah Kristina Br Gultom Siswi SMK Swasta Karya Tarutung telah diotopsi di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.

Jenazah juga sudah diserahkan kepada orang tua untuk dibawa ke rumah duka.

Dokter Forensik RSUD Djasamen Saragih Reinhard Hutahean mengungkapkan korban Kristina mengalami luka memar di sekujur tubuh.

Ia mengatakan luka memar dan lecet memenuhi seluruh bagian tubuh.

"Jadi ada luka memar pada daerah wajah, lecet wajah, leher, dada, perut, tangan, dan kaki,"ujarnya, Selasa (6/8/2019).

Reinhard mengatakan korban meninggal sekitar pukul 19.00 WIB pada Minggu (4/7/2019).

Saat disinggung apakah korban mendapatkan tindakan kekerasan dengan barang tajam atau tumpul, Reinhard belum ingin mengungkapkan dengan pasti.

Karena, ada batasan dari pihak kepolisian.

Kalau alat enggak bisa kita sampaikan. Lama meninggal itu sekitar 24 jam sejak kita periksa. Sekitar tanggal 4 Minggu sore atau malam dia meninggal dunia,"ungkapnya.

Reinhard memastikan masih melakukan tes uji laboratorium untuk memastikan ada tidak kekerasan pada bagian kelamin.

"Untuk pemeriksaan bagian kelamin sedang kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Bentuk kekerasan masih kita coba pastikan lagi dengan pemeriksaan lab," katanya.

Kristina Br Gultom siswi kelas XII SMK Karya Tarutung pasangan dari Sardi Gultom dan Tiomas boru Simatupang ini ditemukan dalam kondisi tewas dengan posisi telungkup tanpa mengenakan busana di Perladangan Desa Pungguan Hutapea Banurea Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Senin (5/8/2019).

Polisi bersama dengan keluraga dan warga melakukan pencarian.

Korban Kristina merupakan siswi yang sedang menajalani PKL di Dispora Tapanuli Utara.

Pada lokasi penemuan mayat korban, polisi menemukan celana dalam dan bra.

Polisi juga sudah mengamankan seorang pria tetangga korban yang sudah berisitri dan empat anak.

Polisi masih menduga kematian Kristina karena pemerkosaan yang berujung kematian.

Inilah Fakta-fakta dan Kronologi Siswi SMK Kristina Gultom yang PKL di Pemkab Taput Ditemukan Tewas

Seorang siswi SMK Swasta Karya Tarutung,  Kristina Br Gultom ditemukan tewas dalam posisi telungkup tanpa busana  di perladangan Dusun Pangguan Hutapea Banuarea Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Senin (5/8/2019).

Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Sutomo M Simaremare mengatakan Polres Tapanuli Utara berjanji segera menuntaskan kasus kematian Kristina Br Gultom.
Wanita ini diduga diperkosa sebelum akhirnya dibunuh.

"Polisi sedang mendalami kasus kematian Kristina ini,"ujar Sutomo M Simaremare.

Foto Kristina Br Gultom semasa hidupnya di kampung halamannya. (ISTIMEWA)
Berikut Kronologinya yang dihimpun Tribun-Medan.com;

Kristina Br Gultom merupakan siswi kelas XII, SMK Karya Tarutung, warga Dusun Barbaran Huta Pangguan, Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.

Sehari-hari tinggal bersama kedua orang tuanya dan sedang menjalani praktik kerja lapangan di Kantor Dispora Taput.

Korban tidak pulang pulang sejak Minggu 4 Agustus 2019 petang.

Sardi Gultom, Ayah korban dibantu warga pun mencari tau keberadaan putrinya.

Sardi menemukan putrinya sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kebun yang tidak jauh dari rumahnya.

Dilaporkan ke Polisi

Mendapat informasi tersebut, Unit Identifikasi INAFIS dan Reserse Kriminal Polres Taput pada Pukul 08.00 WIB pun bergegas menuju lokasi korban ditemukan.

Saat melakukan olah TKP, petugas mengamankan barang bukti dan mengevakuasi korban serta membawa ke Rumah Sakit Umum Tarutung.

Korban ditemukan tanpa busana

Putri dari pasangan Tiomas boru Simatupang dan Sardi Gultom itu selain tanpa busana, ditemukan dengan posisi telungkup.

"Ya, mendekati kebetulan korban tanpa busana, tapi kita belum bisa pastikan. Tapi, masih kita dalami agar tidak simpang siur,"ujar Aiptu Sutomo M Simaremare.

Ditemukan pakaian dalam korban

Dari lokasi kejadian, polisi menemukan pakaian dalam (bra) korban sekitar 3 meter.

Lalu, 1 meter dari posisi korban didapati celana dalam korban.

"Lalu pukul 11.20 WIB kami mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Tarutung untuk mendapatkan visum,"jelas Sutomo.

Polisi masih mendalami kasus

Saat ini Polres Taput sudah mengamankan seseorang yang menurutnya belum bisa disebut namanya.

"Proses penydikannya kan harus cepat.

Jadi artinya kami di situ kan lagi proses, dan berusaha mengungkap ini.

Kalau sekarang pihak polres lagi berusaha mengungkap dengan tuntas.

Sesuai petunjuk alibi masyarakat, ada seseorang kita amankan.

Tapi belum bisa kita sebut ke publik siapa namanya kalau belum terbukti,"jelas Sutomo.

Kristina Br Gultom ditemukan tewas tanpa busana Senin (5/8/2019) (facebook)
Viral di Media Sosial 

Penemuan mayat Kristina Br Gultom yang diduga korban pemerkosaan ini sedang viral di media sosial Facebook.

Alfonso Situmorang merupakan satu di antara warganet yang membagikan penemuan mayat Kristina Gultom, yang diketahui sebagai pelajar SMK Swasta Karya Tarutung.
Alfonso Situmorang membagikan empat foto dan satu video, yang disertai status sebagai berikut di sebuah grup.

Penemuan sosok mayat perempuan bernama Kristina Br Gultom pelajar SMK Karya diduga korban kekerasan.

Saat ini Penyidik Polres telah mengevakuasi mayat dan masih proses penyelidikan.

Polres Taput evakuasi jasad Kristina Br Gultom (facebook)
Informasi yang diperoleh Tribun, jenazah Kristina Br Gultom  ditemukan dalam posisi telungkup tanpa busana.

Jenazah Kristina Br Gultom  ditemukan di antara semak pohon bambu dekat perladangan warga, sekitar pukul 08.00 tadi pagi.

Pada video yang dibagikan Alfonso Situmorang, terlihat seorang perempuan menangis tersedu-sedu di sekitar lokasi penemukan jenazah Kristina Br Gultom.

Perempuan yang menangis meraung-raung itu diduga sebagai ibu korban, yang terdengar dari kata-kata yang diucapkannya, yang menyebut ingin melihat wajah putrinya.

Jenazah Kristina Br Gultom  telah dievakuasi dari lokasi penemuan menggunakan mobil ambulans.

Ambulans tersebut milik Dinas Kesehatan Pemkab Tapanuli Utara.

Terlihat warga sangat banyak yang berada di lokasi penemuan jenazah Kristina Br Gultom. 

Kerabat korban Kristina Br Gultom histeris (facebook)
Dari percakapan yang terdengar di video, Kristina Br Gultom sedang PKL di kantor pemerintahan.

Ada yang menyebut di Kantor Dispora Tapanuli Utara, dan ada juga yang menyebut di Kantor Bupati Tapanuli Utara,

Kristina ditemukan oleh ayahnya, Sardi Gultom dan sejumlah warga lainnya yang memang melakukan pencarian, setelah Kristina tidak pulang ke rumah dan tak bisa dihubungi.

Jenazah korban dievakuasi sekitar pukul 11.20 menuju Rumah Sakit Tarutung untuk divisum.

Sementara polisi masih berada di lokasi penemuan mayat, dan telah membuat police line.

Dikabarkan terduga pelaku sdah diamankan dikantor Polres Taput untuk dimintai keterangan.

Humas Polres Taput, Aipda Sutomo Simare-Mare saat dikonfirmasi membenarkan bahwa adanya penemuan mayat wanita belia di perladangan.

"Benar ada penemuan mayat atas nama Kristina br Gultom di perladangan milik warga," kata Aipda Sutomo, Senin (5/8/2019).

"Sejauh ini, kasus masih dalam proses penyelidikan untuk mengungkap siapa pelakunya," sambungnya.

Sutomo menjelaskan bahwa untuk kronologi kejadian, ia belum bisa menceritakan secara gamblang.

Karena masih dalam tahap proses penyelidikan oleh pihak Reskrim.

Soal dugaan korban dibunuh oleh orang dekat, Sutomo menuturkan belum bisa memastikan.

"Pihak Reskrim masih terus berusaha mengungkap kasus ini.

Karena mungkin sudah ada terduga," imbuhnya.

"Makanya sampai saat ini masih dalam proses. Mohon sabar ya. Kita berharap kasus ini semoga cepat tuntas," pungkas Sutomo.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Seorang siswi SMK Swasta Karya Tarutung,   Kristina Br Gultom ditemukan tewas dalam posisi telungkup tanpa busana  di perladangan Dusun Pangguan Hutapea Banuarea Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Senin (5/8/2019).

Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Sutomo M Simaremare mengatakan Polres Tapanuli Utara berjanji segera menuntaskan kasus kematian Kristina Br Gultom.

Wanita ini diduga diperkosa sebelum akhirnya dibunuh.

"Polisi sedang mendalami kasus kematian Kristina ini," ujar Sutomo M Simaremare.

Kristina Br Gultom merupakan siswi kelas XII, SMK Karya Tarutung, warga Dusun Barbaran Huta Pangguan, Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.

Sehari-hari tinggal bersama kedua orang tuanya dan sedang menjalani praktik kerja lapangan di Kantor Dispora Taput.

Korban tidak pulang pulang sejak Minggu 4 Agustus 2019 petang.

Sardi Gultom, Ayah korban dibantu warga pun mencari tau keberadaan putrinya.

Sardi menemukan putrinya sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kebun yang tidak jauh dari rumahnya. (***)


Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pengakuan Rinto Hutapea Pembunuh Kristina Br Gultom: Sakit Hati Dimaki dan Diludahi

Berita Terkini