Roy Suryo mengemukakan, mengenai tudingan Enzo Zenz Allie diduga terpapar radikalisme maka diperlukan penelitian yang mendalam karena semua yang diunggah di media sosial tak bisa tak dikaitkan dengan sosok tersebut.
"Semua yang diunggah itu tak bisa tak dikaitkan dengan pemahaman sosok tersebut," beber Roy Suryo.
Roy Suryo menyayangkan adanya tindakan akun Enzo Zenz Allie di media sosial yang dihapus.
"Sayang akun Enzo dihapus yang ada foto membawa ransel tersebut. Andai tak dihapus saya lebih suka dia mengklarifikasinya," imbuh Roy Suryo.
Mabes TNI Jelaskan Ketatnya Proses Seleksi Seorang Taruna Akmil
Kepala Pusat Penerangan Mabes Mayjen TNI Sisriadi menjelaskan ketatnya tahapan proses seleksi yang sudah dilalui Enzo sehingga dinyatakan lolos sebagai Taruna Akmil.
Sisriadi menjelaskan, proses seleksi taruna Akademi Militer dilakukan bertingkat.
Mulai dari tingkat daerah yaitu di Kodim itu tingkat seleksi administrasinya.
Lalu di tingkat Korem atau Kodam diadakan pengujian.
Sisriadi menjelaskan, ada sejumlah tes yang harus dilalui Enzo dan Taruna lainnya sehingga dapat lulus sebagai Taruna Akmil.
"Pertama administrasi. Mulai dari umur dia tidak boleh kurang dari 18 tahun dan tidak boleh lebih dari 24 tahun. Lalu harus ada surat keterangan dokter yang menyatakan dia sehat. Itu harus lengkap dulu suratnya. Kemudian ada tes jasmani, ada tes psikologi, ada tes akademis, kemudian yang paling penting tes mental ideologi," kata Sisriadi ketika dihubungi Tribunnews.com lewat sambungan telepon, Rabu (7/8/2019).
Sisriadi menjelaskan, tes mental ideologi dilakukan karena TNI tidak ingin kemasukan orang-orang yang berideologi selain Pancasila.
Khusus untuk tes mental ideologi, ia menjelaskan ada dua tes yang harus dilalui oleh Enzo dan Taruna lainnya.
"Khusus untuk tes mental ideologi. Cara menyeleksinya pertama dilakukan secara tertulis. Mereka menjawab puluhan pertanyaa secara tertulis. Setelah menjawab secara tertulis, maka di hari itu juga atau palimg lambat besoknya akan langsung dilakukan tes wawancara untuk pendalaman. Jadi dia akan ditanya apa yang dia tulis, dan ada juga daftar pertanyaan dari yang tidak tertulis. Untuk meyakinkam kalau si calon ini benar-bemar Pancasilais. Tidak memiliki ideologi selain Pancasila," kata Sisriadi.
Ia pun menjelaskan bahwa setiap Taruna harus menghadapi tiga orang penguji dalam tahapan tersebut.
Sisriadi mengatakan bahwa tidak ada sistem yang sempurna.