Mahasiwa Tertembak di Kampus dan Dilarikan ke Rumah Sakit, 2 Oknum Polisi Langsung Ditahan
TRIBUNBATAM.id - Menegangkan, kasus peluru nyasar yang meletus di kawasan kampus Universitas Bandar Lampung (UBL) hingga saat masih diproses oleh Polda Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menuturkan saat ini perkara peluru nyasar yang menimpa mahasiswa di UBL ditangani oleh Dit Reskrimum Polda Lampung dan Bid Propam Polda Lampung.
"Ditangani secara bersamaan setelah pidananya ditangani Reskrim baru dari Propam (hukuman) disiplinnya. Jadi sekarang keduanya ditahan," ungkapnya, Minggu 11 Agustus 2019.
"Kebetulan satu diantara dua orang tersebut kuliah di UBL, makanya janjian ketemuan di parkiran UBL, jadi gak ada maksud apa-apa keduanya bertemu di UBL, dan ini karena kelalaian," terangnya.
Disinggung adanya informasi bahwa salah satu diantaranya tidak memiliki izin kepemilikan senpi, Pandra mengaku saat ini masih didalami.
"Hak memiliki sejata itu disetujui saat lulus psikoligi dan diperbaharui satahun sekali, tapi ini masih didalami Propam," tegasnya.
Saat ditanya apakah keduanya bisa terancam pemecatan, Pandra mengaku proses tersebut masih lama.
"Masih lama karena butuh proses ada sidang kode etik juga tapi itu lama, saat ini masih proses," tandasnya.
Seorang mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) menjadi korban peluru nyasar seorang anggota polisi, Sabtu (10/8/2019), sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat kejadian mahasiswa kelas karyawan tersebut sedang duduk di kantin, meja nomor 5.
Berikut ini fakta-fakta insiden peluru nyasar yang terjadi Sabtu 10 Agustus 2019 sekitar pukul 10.30 WIB tersebut.
1. Senjata milik anggota polisi
Pihak Polda Lampung membenarkan senjata yang meletus, melukai salah seorang mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) adalah berasal dari oknum anggota polisi.
Namun, dipastikan tidak ada unsur kesengajaan, dan antara oknum pelaku anggota polisi dan korban tidak saling kenal.
Senjata yang meletus saat itu berada di tangan Brigadir PJ, oknum anggota polisi yang bertugas di Polres Lampung Selatan (Lamsel).
Saat itu, ia tengah janji bertemu dengan rekannya, Bripka D.
"Tadi pagi sekitar 9.50 WIB, itu terjadi meletusnya senjata ditangan Brigadir PJ, dimana dengan menggunakan kendaraan Toyota Agya berjanji menyerahkan senjata tersebut kepada Bripka D. Mereka tengah melakukan perjanjian menyerahkan senjata, mungkin setelah di reparasi di ukir, di crome gagangnya atau bagaimana kita belum tahu, intinya mereka janjian menyerahkan senjata di parkiran UBL," jelas Kabid Humas Polda LampungKombes Zahwani Pandra Arsyad.
2. Tak Ada Unsur Kesengajaan
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa meletusnya senjata di tangan oknum anggota polisi ini.
"Jadi senjata itu ada di tangan Brigadir PJ, mereka janjian di halaman UBL. Saat akan memberikan senjata tersebut, dilakukan pengokangan, pengosongan peluru. Tidak bertujuan menembak, mengosongkan peluru dari magazin, memastikan tidak ada peluru lagi di dalamnya. Tetapi saat pengokangan itu meletus," ujarnya.
Akibatnya kata dia, mahasiswa UBL atas nama Rahmat Heriyanto terkena peluru nyasar.
"Mengakibatkan mahasiswa yang baru selesai kuliah pagi hari, mereka itu (mahasiswa) sedang berkumpul di kantin UBL, saat itu mereka makan, terkena korban terkena peluru di bagian punggung, di bagian kanan. Sempat tidak sadarkan diri, dan dibawa rekannya ke RS Urip," paparnya.
Pandra memastikan oknum polisi PJ tidak ada niat untuk menembak.
"Jadi antara korban dan pelaku tidak ada saling kenal, dan tidak ada niat penembakan oleh pelaku. Jadi murni kelalaian, meletusnya itu bukan ditujukan kepada korban," tandasnya.
• Tiga Penembakan Massal Tewaskan 34 Orang Sepekan, Trump Salahkan Video Game
• Rumah Pelaku Penembakan Polisi Kosong, Penghuninya Pergi dengan Tergesa-gesa
3. Kasus Ditangani Propam Polda Lampung
Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan kasus ini ditangani Propam Polda Lampung.
"Saat ini barang bukti selongsong, senjata, termasuk mobil Agya diamankan di propam polda Lampung, dilakukan pemeriksaan kedua anggota tersebut. Lebih lanjut mengenai asal muasal atau hasil pemeriksaan lainnya sedang didalami Propam," kata Pandra.
Pasca kejadian ini, kata dia, korban langsung dibawa ke rumah sakit dan kondisi di UBL kembali normal.
"Korban Rahmat Heriyanto sedang dalam perawatan. Keadaan di UBL sudah normal kembali, pihak propam sedang mendalami dugaan kelalaian anggota tersebut," pungkasnya.
4. Penjelasan UBL
Wakil Rektor III UBL, Bambang Hartono menyampaikan kronologi mahasiswa tertembak di Universitas Bandar Lampung.
Menurutnya, korban bukan sengaja ditembak melainkan terkena peluru nyasar.
Sementara, terduga pelaku adalah seorang oknum polisi.
"Ini perlu kami klarifikasi, bahwa tidak ada penembakan, tetapi peluru nyasar yang mengenai mahasiswa UBL," kata Bambang Hartono kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (10/8/2019).
Bambang mengatakan, ia juga ikut mengamankan terduga pelaku.
Termasuk, sejumlah dosen UBL lainnya yang turut mengamankan terduga pelaku.
Dari pengakuan terduga pelaku, ia sedang mengantar istrinya kuliah.
"Dia nunggu di mobil ngobrol dengan temannya. Dia anggota polisi memang. Mobil merah ini diparkir jauh dari tempat mahasiswa makan di kantin itu, dia parkir di depan gedung C," kata Bambang Hartono.
Saat itu, kata Bambang, terduga pelaku sedang mengecek senjata api di dalam mobil bersama temannya.
"Katanya ngecek senpi dalam mobil, tahu-tahu meledak. Menembus kaca mobil dan terus nyerempet mahasiswa di kantin, jaraknya jauh sektar 20 meter."
"Jadi bukan penggerebekan, bukan pula penangkapan."
"Murni tidak ada unsur kesengajaan, menunggu istrinya yang sedang kuliah," jelasnya.
Setelah mengetahui bahwa terduga pelaku merupakan oknum polisi, Bambang menuturkan, pihaknya kemudian menelepon provost untuk diamankan di Polda Lampung.
"Banyak polisi di sini, kuliah di sini juga, jadi tadi khawatir terjadi apa-apa kita minta polda amankan, sudah dibawa provost ke Polda," kata Bambang Hartono.
5. Jalani Operasi
Korban Rahmad Herianto sedang menjalani pemeriksaan di ruang Radiologi Rumah Sakit (RS) Urip Sumoharjo untuk persiapan menjalani operasi, Sabtu (9/8/2019).
Korban penembakan dilarikan keruang Radiologi untuk melakukan uji ronsen untuk menditeksi peluru yang bersarang dalam tubuhnya.
Menurut pantauan Tribunlampung.co.id, berbagai upaya telah dilkukan pihak RS Urip Sumoharjo untuk persiapan melakukan operasi pada korban penembakan.
Di antaranya, mengecek darah korban, ronsen Sinar x, hingga memeriksa kesehatan jantung.
Tampak terlihat anggota keluarga korban mendampingi saat menghantarkan ke ruang Radiologi. (***)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul UPDATE Mahasiswa UBL Tertembak di Kampus, Polda Lampung Tahan 2 Oknum Polisi