Tiga Penembakan Massal Tewaskan 34 Orang Sepekan, Trump Salahkan Video Game

Presiden AS Donald Trump menyalahkan video game dan penyakit jiwa sebagai penyebab penembakan massal yang menewaskan 34 orang dalam sepekan terakhir.

AP/Kentucky Today
Seorang warga meletakkan karangan bunga di lokasi penembakan massal di El Paso, Texas yang menewaskan 22 orang, Minggu (4/8/2019) 

TRIBUNBATAM.ID, WASHINGTONG DC - Presiden AS Donald Trump menyalahkan video game dan penyakit jiwa sebagai penyebab penembakan massal yang menewaskan 34 orang dalam sepekan terakhir.

AS diketahui negara yang paling tinggi kasus penembakan massal, mencapai 251 kasus sepanjang sejarah.

Dalam pekan lalu, sudah terjadi tiga kasus penembakan di California, Texas dan Ohio, menewaskan 34 orang.

Perdagangan senjata secara bebas ditengarai sebagai pemicu aksi koboi tersebut, namun Presiden AS seakan menampiknya.

Jika Trump Terapkan Tarif Baru untuk China, Apple Bakal Kehilangan Rp 113,7 M

Gara-gara Satu Cuitan Trump Soal Tarif Impor Produk China, Pasar Saham dan Minyak Dilanda Tsunami

Dalam Waktu Kurang Dari Satu Menit ,Pelaku Penembakan di Ohio Amerika Serikat Bunuh 9 Orang

Kisah Heroik Ibu dan Ayah, Tewas Jadi Perisai bagi Bayinya saat Penembakan Massal di Swalayan Texas

Donald Tump menuduh video game dan sakit jiwa sebagai penyebab terjadinya penemabakan massal di negara itu.

Dalam pidatonya, presiden berusia 73 tahun itu mengumumkan rencana untuk menangkal insiden itu, termasuk bekerja sama dengan media sosial untuk "mendeteksi" calon pelaku.

Trump tidak menyerukan reformasi senjata untuk menangkal dua penembakan massal yang terjadi di El Paso (Texas) dan Dayton (Ohio) dengan dua pelaku berusia 20-an.

"Penyakit jiwa dan kebencian yang telah memicu pelatuknya. Bukan senjata," ujar Trump dalam pidatonya sebagaimana diberitakan Sky News, Senin (5/8/2019).

Dia menyerukan adanya undang-undang yang mengidentifikasi individu dengan gangguan mental, dan menambahkan tak hanya harus dirawat, namun juga dikurung.

Presiden ke-45 AS itu menyebut penembakan massal yang terjadi kurang dari 24 jam itu merupakan "perilaku barbar", dan "kejahatan terhadap kemanusiaan".

Warga Texas memberi penghormatan kepada korban penembakan massal di El Paso, Texas (workday minessota)

"Kami sangat muak dengan kejahatan yang mengerikan ini, kekejaman, kebencian, pertumpahan darah, dan teror di negara ini," kata presiden dari Partai Republik itu.

Trump juga menyerukan agar publik AS mengutuk rasisme, kefanatikan, dan supremasi kulit putih dan juga mengkritik adanya video game yang dianggapnya mengerikan.

Dia menyebut permainan itu sudah "merayakan kekerasan" dan mengkritik bagaimana generasi muda Negeri "Uncle Sam" bisa mendapatkannya secara mudah.

Suami Melania itu meminta kementerian kehakiman untuk bekerja bersama penegak hukum lokal dan media sosial untuk "mengidentifikasi" pelaku sebelum mereka menyerang.

Diketahui, satu tersangka penembakan massal yang bernama Patrick Crusius mengunggah "manifesto" daring sebelum melakukan aksinya pada Sabtu pagi (3/8/2019). 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved