Rencana Gojek Mengaspal di Malaysia Timbulkan Pro dan Kontra, Pengusaha Taksi Siap Demo Menpora

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Syaddiq (kanan) berpose dengan PM Malaysia Mahathir Mohamad dan CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim di Istana Putra Jaya, Senin (19/8/2019)

TRIBUNBATAM.ID, KUALA LUMPUR - Keputusan kabinet pemerintahan Mahathir Mohamad untuk merestui Gojek roda dua beroperasi di Malaysia, menjadi berita populer sejumah media Malaysia.

Lampu hijau dalam rapat kabinet di pusat pemerintahan Malaysia Putra Jaya, Rabu (21/8/2019), langsung menimbulkan pro dan kontra. 

Ada yang setuju, ada yang menyikapi dengan hati-hati, tetapi ada juga yang menentang keras, terutama pengusaha taksi yang merasa mata pencahariannya terancam.

Pakar transportasi Rosli Azad Khan menyambut baik rencana tersebut untuk menjadikan sepeda motor sebagai sarana transportasi di Malaysia.

SAH! Gojek Dapat Lampu Hijau Beroperasi di Malaysia

CEO Gojek Nadiem Makarim Bertemu PM Mahathir Mohamad, Syed Saddiq Akan Perjuangkan Ojek Motor

BREAKINGNEWS, Kebakaran di Bengkong, Api Membesar Sangat Cepat

Rosli mengatakan, transportasi roda dua itu sudah banyak dioperasikan di beberapa negara dan terbukti mampu meningkatkan pendapatan kelompok usia produktif hinggta 40 persen.

Rosli juga memaklumi bahwa tingginya angka kecelakaan sepeda motor menjadi hal yang perlu mendapat perhatian.

“Namun kecelakaan terjadi kerana kurang kesadaran berlalulintas. Umumnya begitu, dan terjadi pada pemilik motor maupun mobil. Itu logika yang sama. Karena itu, pemerintah harus pemerintah harus melakukan kajian," katanya seperti dilansir TribunBatam.id dari Free Malaysia Today.

“Saya percaya transportasi seperti Gojek akan membuat penunggang sepeda motor untuk mengendarai secara lebih baik karena mereka akan memikirkan keselamatan pembonceng dan ini juga berkaitan dengan pendapatan mereka,” katanya.

Rosli mengatakan, tarif Gojek mungkin lebih murah daripada Grab sehingga bisa menjadi transportasi menuju ke stasiun transportasi umum lainnya seperti MRT dan LRT.

“Dari segi undang-undang, kita tidak perlu membahasnya. Kita boleh lihat bagaimana Indonesia melaksanakannya dan kita ubah sesuai kebutuhan kita," katanya.

Kepala Strategis Pemuda Umno, Wan Agyl Wan Hassan juga mendukung rencana tersebut kerana akan memudahkan masyarakat serta biayanya lebih murah.

Tetapi, bekas pegawai Badan Transportasi Umum Darat itu mengingatkan, infrastruktur dan aturan dasar diperlukan sebelum kerajaan memberi izin transportasi itu.

“Di Jakarta, Gojek digunakan secara meluas, tingkat kecelakaan rendah karena macet. Sepeda motor tidak bisa bergerak cepat walaupun mereka mau," katanya.

“Jika kita ingin menerapkannya di sini, kita perlu mengatur jalur yang aman serta jarak operasinya," katanya.

“Selain itu, perlu pemantauan menggunakan teknologi, seperti GPS dan kamera di helm penunggang serta pembonceng.”

Taksi Siapkan Demo

Seperti juga di Indonesia, keberadaan ojek online mendapat perlawanan dari transportasi konvensional. 

Pendiri Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail langsung menyatakan ketidaksetutujannya dengan rencana mengaspalnya Gojek di Malaysia.

Shamsubahrin Ismail (Free Malaysia Today)

Ia mengatakan, seharusnya pemerintah menyelesaikan dulu masalah taksi online (Grab) dengan taksi konvensional yang hingga saat ini masih belum tuntas, bukan menambah masalah baru.

Shamsubahrin mengatakan, program Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq Syed Abdul Rahman untuk membantu pendapatan pengguna sepeda motor bukan sebuah kemajuan.

“Dia menyerukan anak muda jadi ‘despatch’, agar maju ke depan. Banyak menteri maju ke depan seperti mobil nasional, mobil terbang, tapi Syed Saddiq tidak."

 “Gojek sebagai pekerjaan tidak menjamin masa depan. Anak muda sebenarnya tidak mau tapi mereka terpaksa karena tak ada pekerjaan,” katanya dalam jumpa pers di kantor pusat Big Blue Taxi Services di Wisma Sentral, Kuala Lumpur.

Shamsubahrin juga berdalih, Gojek tidak bisa diterapkan di Malaysia karena alasan budaya.

"Apa kita ingin anak perempuan kita panggil Gojek, peluk penunggang sepeda motor yang tak dikenalnya dari belakang?” katanya.

Shamsubahrin memperingatkan, supir taksi, supir taksi online dan supir bus akan terjejas jika ojek online diterapkan.

“Ini bukan ancaman. Kita akan menggalang massa kalau Gojek diizinkan. Kita akan demo Syed Saddiq dan rumah Loke,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kabinet Malaysia sepakat menyetujui Gojek untuk beroperasi di Malaysia untuk transportasi roda dua atau ojek online.

Menteri Pengembangan Wirausaha Datuk Seri Mohd Redzuan Yusof mengatakan bahwa proposal Gojek dibahas cukup panjang dalam rapat kabinet pemerintahan Mahathir Mohamad hari ini di Putra Jaya.

“Kabinet pada prinsipnya telah menyetujui layanan Gojek ini untuk diimplementasikan."

• Pria Ini Rela Setir Mobil Sejauh 32 Ribu Km Demi Nikahi Gadis Pujaannya di Jerman, Ini Kisahnya

• Mengenal Sosok Nabilla Aprillya, Mantan Atta Halilintar dan Artis Bigo Live

• Panduan Menggunakan 7 Transportasi Lokal di Selandia Baru, Ada Campervans

"Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Transportasi telah diminta untuk bekerja bersama dan membahas hukum apa yang perlu diubah atau dibuat untuk memungkinkan layanan ini diimplementasikan di negara ini," katanya usai rapat.

Redzuan juga menekankan bahwa pemerintah harus memastikan pentingnya pelayanan dilaksanakan sesuai dengan undang-undang yang ada serta memastikan keamanan transportasi ini.

"Kami ingin memastikan apa pun yang kami terapkan untuk mengembangkan ekonomi kaum muda kami tidak melanggar hukum," katanya dalam laporan itu.

Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq Abdul Rahman juga mengumumkan hasil baik tersebut.

Saddiq mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad dan Menteri Transportasi Anthony Loke untuk dukungan mereka.

“Kami tulus ingin memastikan bahwa motor mendapatkan peluang kerja, yang jumlahnya puluhan ribu, sementara pada saat yang sama, dapat membantu para paman dan bibi vendor yang menjalankan bisnis mereka dengan menjual produk mereka melalui layanan seperti Gojek," katanya.

"Ini juga untuk membantu wirausahawan muda, dengan Gojek, akan dapat menjual produk mereka melalui layanan tersebut," katanya dalam video di Twitternya.

Syed Saddiq menambahkan bagaimana pengenalan layanan perjalanan ini juga bisa membantu dilema jarak jauh, saat seseorang ingin mencapai hub atau stasiun transportasi umum dengan biaya rendah tanpa harus melalui kemacetan lalulintas.

Senin lalu, CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad untuk membahas proposal itu.

Hadir dalam pertemuan itu Syed Saddiq dan Menteri Transportasi Anthony Loke.

Loke mengatakan bahwa tugasnya sebagai menteri transportasi adalah untuk menjaga keselamatan pengguna jalan sementara pekerjaan Syed Saddiq adalah untuk menciptakan peluang kerja bagi kaum muda..

Tahun lalu, Loke mengatakan bahwa Putrajaya tidak berencana untuk melegalkan layanan ojek online ini di jalan-jalan Malaysia.

Dia mengatakan kepada Dewan Rakyat bahwa pemerintah merasa layanan ojek online ini tidak cocok di Malaysia karena tingginya tingkat kecelakaan di jalan yang melibatkan sepeda motor.

Gojek berambisi untuk berambisi melebarkan sayapnya di kawasan Asia Tenggara. Selain Malaysia, Gojek sudah beroperasi di Vietnam, Singapura (khusus mobil) , Thailand, dan dalam waktu dekat juga Filipina.

Berita Terkini