Pernah Tampil di ILC, Sherly Annavita Kritik Jokowi Lagi, BPJS Lebih Mendesak dari Ibu Kota Pindah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sherly Annavita dan Presiden Jokowi yang dikritiknya

Hal itu terbukti dari unggahan terbaru Sherly Annavita yang membahas adik juniornya Tsamara Amany.

"AGAR TIDAK ADA YANG SALAH FAHAM LAGI

Teman-teman agar tidak salah faham lagi, Sherly mau jelaskan bahwa Sherly dengan Mba @tsamaradki itu tidak punya masalah apapun. Justru kami satu kampus di @universitas_paramadina , hanya saja beda jurusan dan beda tingkat (lebih duluan Sherly).

Oleh karena itu semoga tidak ada yang mengira Sherly dengan beliau bermusuhan dan tidak ada lagi diantara kita yang melanjutkan memanggil dengan panggilan yang kurang "baik".

Sherly sendiri mengagumi perjuangannya selama ini dipolitik, beliau juga sangat cerdas. Yang baiknya kita dukung dan yang kurang baiknya kita sama-sama kritisi (seperti pada video Sherly beberapa waktu lalu).

Semoga Mba Tsamara bisa mengubah perpolitikan kita dari dalam sistem menjadi lebih baik, dan Sherly dari luar sistem ikut mensupport sekaligus mengkritisi.

Sukses selalu untuk Mba @tsamaradki dan sukses juga untuk kita semua," tulis Sherly Annavita dalam keterangan captionnya.

Sherly Annavita dan Tsamara Amany (Instagram/sherlyannavita)

Sherly Annavita meminta netizen tidak membenturkannya dengan Tsamara Amany.

Sosok Sherly Annavita jadi sorotan saat dan setelah dirinya tampil sebagai narasumber dalam talkshow politik dan hukum Indonesia Lawyers Club ( ILC ) yang ditayangkan stasiun televisi TV One, Selasa (21/8/2019).

Siaran ILC TV One pada hari itu bertema 'Perlukah Ibu Kota Dipindahkan?'.

Saat tampil di studio, dia duduk berdampingan dengan narasumber dari kubu pro Prabowo Subianto, antara lain Rocky Gerung, Fahri Hamzah, Fadli Zon.

Juga dari kubu pro Jokowi, antara lain Maruarar Sirait dan Tsamara Amany.

Dalam acara ILC yang disiarkan TV One, Sherly Annavita menyindir keputusan Jokowi memindahkan Ibu Kota tersebut karenan kegagalannya menangani permasalahan yang saat ini terjadi.

Sherly Annavita menjelaskan jika salah satu janji kampanye Jokowi saat menjadi gubernur dan presiden yaitu bisa menangani banjir, macet, serta polusi udara.

"Jadi ketika sekarang beliau menjadikan alasan pindahnya ibu kota ini karena banjir, macet, polusi dan lain-lain, maka seolah beliau sedang mengonfirmasi kegagalannya dalam memenuhi janji kampanye beliau saat pilgub dan pilpres. Atau kegagalannya beliau sebagai gubernur dan presiden," ucapnya.

Halaman
1234

Berita Terkini