DERETAN Fakta Guru Konseling Cabuli 7 Siswi SMP di Batam, Direkam Video hingga Dibawa Kabur
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Oknum guru cabul Ronaldo Andreas alias Andersen Hutapea, diamankan polisi saat berada di dalam kamar salah satu penginapan di Dumai, Provinsi Riau.
Penangkapan oknum guru tersebut dilakukan setelah sebelumnya orangtua korban melaporkan kehilangan putrinya yang masih SMP yang ternyata dilarikan oleh gurunya.
Berikut ini fakta-fakta kasus tersebut yang berhasil dirangkum TRIBUNBATAM.id:
- Guru Wakil Kesiswaan dan Konseling
Ronaldo Andreas alias Andersen Hutapea merupakan guru wakil kesiswaan juga guru konseling di sebuah sekolah swasta di Batam.
"Ini yang membuat kita resah, kita tidak tahu apakah murid yang lain sudah dicabulinya," kata orangtua murid yang enggan disebutkan namanya.
Selama ini, Andersen dikenal sangat dekat dengan semua murid.
• Pelajar SMP Dicabuli Pacarnya Hingga Dijual Sebanyak 10 Kali, Korban Dapat Bagian Rp 200 Ribu
"Ya dia (Andersen,red) wakil kesiswaan. Dia juga guru konseling. Kalau konseling itu kan jelas mengetahui masalah murid yang datang kepadanya," katanya.
Orangtua berharap semua guru di sekolah tersebut membuat perjanjian agar tidak terjadi lagi hal yang sama.
"Kita sekolahkan anak kita di sekolah tersebut, agar anak kita pintar. Tapi kalau seperti ini kita khawatir juga," katanya.
- Orangtua Korban Lapor Polisi
Penangkapan oknum guru cabul di Sagulung yang membawa kabur CC (14) bermula saat orangtua korban melaporkan kehilangan putrinya ke polisi.
Kanitreskrim Polsek Sagulung Iptu Rifi Sihotang mengungkapkan, Sabtu (23/11/2019) lalu, orangtua CC membuat laporan ke Polsek Sagulung karena anak meninggalkan rumah.
Sejak keluar rumah Jumat (22/11/2019) pukul 06.30 WIB, CC tidak juga kunjung kembali ke rumah.
"Setelah mendapat laporan dari orangtuanya, kita langsung melakukan penyidikan. Kita dapat informasi bahwa CC berangkat bersama oknum gurunya," kata Rifi.
- Tersangka Ditangkap di Dumai
Polisi menangkap tersangka di Dumai. Tepatnya setelah polisi mendapat informasi bahwa CC berangkat bersama Andersen Hutapea menyeberang ke arah Dumai
Tim dari Polsek Sagulung langsung bergerak cepat.
"Jadi Minggu (24/11/2019) sore hari tim kita sampai Dumai. Sampai Dumai, kita dapat informasi pelaku dan CC masih berada di penginapan. Jadi mereka kita amankan sedang asyik tidur di dalam kamar penginapan," kata Rifi.
Setelah diamankan, pelaku dibawa ke Batam, bersama korbannya.
"Jadi pelakunya kita giring ke Batam untuk upaya penyidikan lebih lanjut," kata Rifi.
- Ngaku Cabuli 7 Siswi SMP
Tersangka pelaku pencabulan yang juga oknum guru tersebut mengaku sudah melakukan pencabulan terhadap 7 siswi di sekolah tersebut.
Hanya saja, hingga kini tidak ada korban yang melapor.
"Itu pengakuan pelaku, tapi kita tidak menerima laporannya," kata Iptu Riyanto, Kapolsek Sagulung.
- Cabuli Siswi di Laboratorium
Kepada polisi, tersangka mengaku melakukan aksi pencabulan pertama kali di laboratorium di sekolah.
Dari keterangan pelaku, aksi bejatnya sudah dilakukan sebanyak enam kali, dengan melakukan hubungan layaknya suami istri.
Aksi bejat pertamanya dilakukan di ruang laboratorium sekolah.
"Pelaku juga mengakui ada tujuh murid lain yang menjadi korbannya. Tetapi hal itu masih kita kembangkan," kata Rifi.
Dia juga meminta untuk orangtua atau wali murid di sekolah swasta tempat oknum Andersen mengajar, jika merasa anaknya pernah menjadi korban agar melaporkan hal tersebut ke Polsek Sagulung.
"Sampai saat ini kita belum ada terima laporan, atas aksi bejat oknum guru tersebut," kata Rifi.
- Rekam Aksi Pakai Video
Kapolsek Sagulung, Iptu Riyanto juga menjelaskan pencabulan yang dilakukan Andersen tersebut sudah di luar batas.
Pasalnya, selain melakukan pencabulan pelaku juga merekam aksi bejatnya.
"Ini sudah sangat tidak terpuji," kata Riyanto.
Riyanto, juga menghimbau kepada orangtua dan wali murid jika ada yang merasa korban agar membuat laporan ke Polsek Sagulung. (tribunbatam.id/ian sitanggang)