Janda Cantik Kelelahan Layani Pria Bertarif Rp 1,2 Juta, Hasrat Tak Terbendung Malah Lakukan Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi, tidak ada hubungan dengan isi berita

Sejauh ini, yang terkena penyakit atau virus HIV di kalangan teman-temannya belum ada.

Dia menyebut pelayan seks dari luar Babel, kemungkinan besar membawa virus HIV.

"Kemarin pernah yang datang ke Bangka, dalam keadaan hamil dan positif HIV. Tapi sudah ditangani lembaga khusus penderita AIDS," ungkapnya.

Meski menikmati pekerjaan itu, Rembulan mengaku takut terinfeksi HIV.

Hanya saja, lantaran hasratnya yang menggebu-gebu, Rembulan lupa risiko tersebut.

Justru dia yang aktif mencari pasangan untuk berkencan.

"Jika sudah nafsu, apa mau dikata, lanjut saja. Saya menerima tamu tergantung mood, kalau cocok, apalagi orangnya cakep, lanjut," katanya.

Hubungan sejenis

Lain lagi kisah dua orang pria ini.

Mereka juga menekuni dunia tersebut, namun pelanggannya juga laki-laki.

"Saya pernah melakukan hubungan seks, bahkan dengan cara tak wajar. Selain itu, juga hubungan berisiko (kena HIV) saya lakukan tanpa pelindung," ungkap Edo (28), bukan nama sebenarnya di sebuah kafe Kota Pangkalpinang, Minggu (1/12/2019) malam.

Edo mengisahkan perjalanan hidupnya sebagai penyuka sesama jenis hingga melayani jasa untuk pelanggan.

Momentum Hari AIDS Dunia, pada 1 Desember menjadi perhatian Edo dan kawan-kawannya.

"Dulu masyarakat berasumsi tentang HIV menyerang orang yang bekerja di dunia malam, tempat hiburan, prostitusi dan kaum berisiko tinggi saja," ungkapnya sambil merapikan rambutnya.

Namun, kata Edo, penyakit itu justru bisa menyerang ibu rumah tangga.

Halaman
123

Berita Terkini