Diakuinya isu kelangkaan dari 2 bulan sebelumnya, ada keterlambatan pengiriman tongkang setengah hari ke SPBE. Hal ini bisa jadi di satu pangkalan terus diberitakan jadi kelangkaan.
• Gas Elpiji di Batam Langka? Ternyata Ini Sebabnya Kata Disperindag;Kuota Gas Masih Cukup
"Kecuali kalau 1 wilayah. Efeknya kepanikan warga dari pemberitaan. Yang awalnya mereka beli 1 tabung seminggu jadi nyetok 4 tabung daripada nggak kebagian tabung Minggu depan. Temporary.
Satu hari seratus habis ini kan patut dicurigai. Dan ini dimanfaatkan oleh pengecer memanfaatkan keuntungan dengan mencari keuntungan. Ini sudah kami sidak dan kami sita tabungnya. Inikan ilegal," paparnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho menegaskan pihaknya tak ingin ada agen non subsidi merangkap jadi agen subsidi. Sebanyak 10 agen penyalur non subsidi.
"Kalau kita bisa pangkas subsidi ini. Gas ini subsidi. Kalau gas ini semakin banyak dikeluarkan dan didistribusikan otomatis subsidi kita makin berat. Yang kami ambil jatah pangkalan dikurangi. Kita masuk kantong terus itulah yang dioperasikan. Satu pangkalan dipotong 10 tabungan udah lumayan," katanya.
Kuota di satu pangkalan dipotong. Beberapa titik SPBU menjual gas kenapa tidak ditimpakan disitu saja.
• Disperindag dan Pertamina Gelar Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg, Ini 3 Tempatnya
Sementara itu, Komisi II DPRD Kota Batam, Azhari David Yolanda menegaskan pihaknya tidak ingin ada monopoli.
"Kami temui di lapangan dalam satu keluarga bisa punya beberapa. Apabila dia memonopoli di satu kecamatan maka terjadilah kelangkaan tersebut. Kalau dia pendam itu juga bisa terjadi kelangkaan.
Ini kan perkara kuota. Libatkan kami untuk melakukan pengawasan secara menyeluruh," kata David.
Di tempat yang sama, Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Putra Yustisi Respaty menyesalkan operasi pasar dilakukan di depan rumah pemenangan salah satu kandidat calon pemilihan kepala daerah 2020 mendatang.
Ia berharap adanya operasi pasar ini tidak dimanfaatkan.
"Strategis sekali dilakukan di tempat pemenangan. Sudah memasuki tahun pemilu ditempatkan di tempat pemenangan. Jangan sampai tujuan yang sudah bagus ini dinodai dengan unsur-unsur begitu.
Pertamina merasakan juga ada yang janggal. Kalau memang begitu untuk masyarakat, ya untuk masyarakat saja. Saya tidak setuju dengan hal seperti ini," katanya.
Menurutnya, operasi pasar ini tidak lagi murni. Dikatakan, Kelurahan Bulian itukan luas. Dia meminta jangan sampai hal seperti ini ditunggangi oleh kepentingan politik yang tidak fair.
(tribunbatam.id / Roma Uly Sianturi)