TRIBUNBATAM.id, BANDUNG - PSM Makassar menelan pil pahit dalam laga pamungkasnya pada ajang Liga 1 2019.
PSM kalah dari tuan rumah Persib Bandung dengan skor 2-5.
Pertandingan Persib vs PSM sendiri berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (22/12/2019) malam.
• Shin Tae-yong Ditunjuk Sebagai Pelatih Timnas Indonesia, Ini Penjelasan PSSI
• Bukan Tidak Suka, Ini Alasan Robert Mencoret Hariono dari Skuad Persib Bandung; Dia Bagus
• Hariono Dilepas Persib Bandung dengan Pesta Perpisahan yang Mengharukan, Kapten Supardi Menangis
Kekalahan tersebut membuat PSM menjadi satu-satunya kontestan Liga 1 2019 yang tidak pernah meraih kemenangan dalam laga tandang.
Dari 17 partai tandang, Juku Eja, julukan PSM, mencatatkan hasil 17 kali kalah dan tiga hasil imbang.
Pelatih PSM, Darije Kalezic, mengaku kecewa dengan hasil yang diraih timnya.
Akan tetapi, pelatih berdarah Bosnia-Herzegovina dan Swiss itu tetap mengapresiasi kinerja anak asuhnya yang mampu memberikan perlawanan kepada Persib.
Kalezic mengungkapkan, secara permainan, kedua tim sejatinya berimbang.
Hanya saja, Persib jauh lebih efektif ketimbang PSM, terutama dalam mengonversi peluang menjadi gol.
"Saya melihat ini pertandingan yang bagus, permainan yang bagus dari kedua kesebelasan. Persib hari ini lebih efektif dan tentu saja mencetak lebih banyak gol," kata Kalezic.
"Kami juga bermain baik dengan mencetak dua gol dan memiliki beberapa kesempatan untuk mencetak gol. Hanya saja, kami kurang efektif sehingga gagal mencetak lebih banyak gol," ucap dia.
Bagi Kalezic, pertandingan tersebut menjadi laga perpisahan bersama PSM.
Ia dipastikan tidak lagi menangani Juku Eja.
Kalezic berharap, PSM bisa lebih sukses untuk ke depannya.
Meski gagal membawa PSM juara di kompetisi Liga 1 2019, Kalezic tetap menganggap ini menjadi musim terbaiknya dalam debutnya berkiprah di sepak bola Indonesia.
"Saya berharap yang terbaik kepada staf saya, pemain saya dan juga klub PSM, semoga mendapatkan yang terbaik untuk musim ke depannya," ucap Kalezic.
"Kami menjalani tahun yang bagus musim ini karena kita bisa mengembalikan trofi, membawa trofi setelah 19 tahun, dan saya juga berharap banyak trofi yang klub ini bisa raih di masa depan nanti," ujar dia.
Kalezic juga senang karena bisa mengakhiri kiprahnya bersama PSM di Bandung.
Menurut dia, Bandung adalah salah satu kota yang memiliki gairah besar terhadap sepak bola.
Dia sangat mengapresiasi fanatisme dan loyalitas dari para pendukung Persib lantaran sudah menciptakan atmosfer pertandingan yang sangat luar bisa.
"Saya ingin memberikan pujian juga kepada persib bandung dan juga fansnya hari ini."
"Atmosfer sangat bagus, dan tidak ada tempat yang lebih baik kayaknya untuk mengakhiri masa kerja saya dengan bermain di Bandung," kata Kalezic.
Musim Terburuk PSM
Musim yang sulit bagi PSM Makassar. Begitulah untaian kata pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic.
Berada di posisi 8 di putaran pertama Liga 1 2019, prestasi tim berjuluk Laskar Pinisi di akhir musim 'terjun bebas'.
Maklum, berkaca sejak 2014 lalu, posisi PSM Makassar di akhir musim berada di peringkat ke-6.
Pada 2015, kompetisi berhenti. 2016 PSM kembali di peringkat 6. 2017 naik ke peringkat 3. Dan tahun lalu, 2018 naik ke peringkat 2.
Sayang di Liga 1 2019, peringkat PSM terjun bebas ke posisi 12. (lihat grafis).
PSM berada di atas tiga tim yang terdegradasi, Kalteng Putra dengan poin 31, Semen Padang 31 poin, dan Badak Lampung 33 poin.
Tiga tim lainnya yakni, Tira-Persikabo 42 poin, Barito Putera dan PSIS Semarang masing-masing 43 poin.
Poin PSM sama dengan Persela Lamongan (peringkat 11) dan Persija Jakarta (peringkat 10). Namun PSM kalah head to head.
Posisi akhir di Liga 1 2019 ini, menjadi yang terburuk bagi Laskar Pinisi selama berpartisipasi pada Liga 1 dengan kompetisi penuh.
Tidak hanya itu, produktivitas dan kemasukan gol pun terburuk sejak 2016 lalu.
Tercatat, PSM hanya mencetak 50 gol dan kemasukan 50 gol.
Sebelumnya, produktivitas gol terendah PSM di angka 52 gol pada Liga 1 2016, sementara kemasukan tertinggi 46 gol pada Liga 1 2016 juga.
Pengamat sekaligus eks pemain PSM Makassar, Faisal Maricar menilai merosotnya posisi PSM di akhir kompetisi, tidak lain dari hasil minor di laga away.
Tercatat, dari 17 laga away yang dijalani, PSM tak sekalipun memenangkan laga. Pun prestasi tertinggi hanya imbang 3 kali, sisanya kalah.
"Hanya 3 poin di kandang lawan tentu jadi masalah tersendiri. Bandingkan dengan laga kandang, yang berbuah 41 poin hasil dari 13 kali menang 2 imbang dan 2 kalah," katanya via pesan WhatsApp, Minggu (22/12/2019) malam.
Ia melihat ada yang berbeda dari semangat dan mental pemain PSM kala main di kandang dan main di tandang.
"Evaluasi tim untuk musim depan," singkatnya.
Posisi PSM Makassar dalam 6 musim Terakhir di Liga 1
Musim 2014 (setengah kompetisi)
Posisi akhir: 6 wilayah timur gagal ke fase selanjutnya
Poin: 25
Menang: 7 laga
Imbang: 4 laga
Kalah: 9 laga
Memasukkan: 22 gol
Kebobolan: 26 gol
*2015 (kompetisi terhenti)
Musim 2016 (kompetisi penuh)
Posisi akhir: 6
Poin: 54
Menang: 16 laga
Imbang: 6 laga
Kalah: 12 laga
Memasukkan: 52 gol
Kebobolan: 46 gol
Musim 2017
Posisi akhir: 3
Poin: 65
Menang: 19 laga
Imbang: 8 laga
Kalah: 7 laga
Memasukkan: 67 gol
Kebobolan: 38 gol
Musim 2018
Posisi akhir: 2
Poin: 61
Menang: 17 laga
Imbang: 10 laga
Kalah: 7 laga
Memasukkan: 57 gol
Kebobolan: 42 gol
Musim 2019
Posisi akhir: 12
Poin: 44
Menang: 13 laga
Imbang: 5 laga
Kalah: 16 laga
Memasukkan: 50 gol
Kebobolan: 50 gol.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Posisi PSM Terjun Bebas di Akhir Musim, Terburuk Dalam 6 Tahun Terakhir
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Persib Vs PSM, Juku Eja Tak Pernah Menang Tandang Sepanjang 2019"