Polisi kesulitan menurunkan jenazah Bastomi, karena posisinya sulit dijangkau.
Polisi harus minta bantuan mobil dengan tangga hidrolis, yang biasa dipakai memperbaiki penerangan jalan umum (PJU).
Menurut perangkat desa setempat, Mulyono, sebelumnya Bastomi diminta menguras tandon.
"Tapi korban ini tidak memberi tahu tuan rumah, saat akan bekerja," ujar Mulyono.
Rumah lokasi kejadian memang dalam keadaan kosong, dan akan ditempati kembali.
Karenanya tandon air dibersihkan lebih dulu.
Awalnya keluarga pemilik rumah curiga karena ada motor milik Bastomi di dalam pagar rumah Nikmah.
Saat diperiksa, di belakang ada dua tangga bambu, satu di lantai bawah dan satunya di atas atap menuju ke tandon.
"Orang tua pemilik rumah yang tahu pertama kali. Ada motornya, tapi dipanggil-panggil tidak menjawab," sambung Mulyono.
Saat diperiksa di dalam tandon, Bastomi ditemukan sudah meninggal dunia.
Diduga Bastomi tersengat arus listrik, dari saklar otomatis yang ada di dalam tandon.
Butuh upaya ekstra untuk menurunkan jenazah Bastomi.
Dua petugas pemadam kebakaran berhasil masuk ke dalam tandon.
Namun karena tidak tahu cara memasukkan jenazah ke dalam kantong mayat, mereka tidak bisa melakukan evakuasi.
Akhirnya seorang petugas dari Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak ikut naik ke dalam tabdon.
Dari pemeriksaan fisik korban, pada bagian tangan terdapat luka bakar parah.
Diduga luka bakar itu karena memegang kabel yang dialiri listrik. (David Yohanes/Surya)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Karaoke Jadi Maut, Tubuh ABG Tulungagung Terbujur Kaku, Mikrofon di Tangan, Ibu Histeris Anak Tewas