Jokowi Terbang ke Abu Dhabi, Jemput Investasi Putra Mahkota Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi memberikan penghormatan kepada pengantarnya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sebelum bertolak menuju Abu Dhabi, UEA, untuk kunjungan kerja, Minggu (12/1) pagi.

Investasi sebesar Rp 136 triliun ini baru sebagian sebatas komitmen saja.

Ada 12 nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani.

Dari 12 nota kesepahaman tersebut, terdapat sembilan nota merupakan kerjasama antar pemerintah, dan sisanya berupa kerjasama antar usaha atau bisnis-to-bisnis.

Tiga kerjasama bisnis-to-bisnis (b-to-b) ini merupakan nota yang sudah disepakati.

Sedangkan sisanya akan terealisasikan yang lebih mendetail dalam kesepakatan antar dua pihak.

Indonesia mengadakan kerjasama ini karena melihat potensi yang besar di perjanjian ini.

Uni Emirat Arab dianggap mempunyai cadangan dana yang besar untuk diinvestasikan.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

"Bicara tentang kerjasama yang ke depannya jadi diskusi di dalam laptop sudah sangat mendetail.

Presiden juga sudah memberikan arahan kepada para menteri untuk segera melakukan tindak lanjut.

Sebagaimana teman-teman ketahui jika UEA memiliki nilai investasi sebesar sekita 1,3 Triliun USD," kata Retno Marsudi.

Tiga komitmen yang sudah disepakati yakni:

1. Pertamina dan ADNOC dalam pengolahan mintak di Balikpapan.

2. Chandra Asri Petrochemical dan Mubadala dalam pengembangan industri Petrokimia.

3. Pelabuhan Indonesia Maspion dan DP World Asia dalam Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur dan Pengembangan Terminal Peti Kemas.

Sedangkan yang akan dibahas lebih lanjut yakni masalah kesepakatan antar pemerintah, karena yang baru ditandatangi belum detail, baru sebatas sektor saja.

Halaman
123

Berita Terkini