TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Perayaan Imlek 2020 diperingati Sabtu (25/1/2020) nanti.
Sejumlah pernak pernik khas imlek mulai terlihat di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia, termasuk di Provinsi Kepri.
Kabupaten Kepulauan Anambas contohnya. Lampu lampion berwarna merah mulai terlihat di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan.
Tidak hanya di jalan utama di Tarempa, ibu kota Anambas, sejumlah warung di tepi jalan ini juga memasang pernak pernik khas warna merah.
Lampion berwarna merah itu tampak indah terpasang rapi tersusun di atas tali yang disangga dengan tiang untuk menyambut imlek.
Seorang tukang ojek yang biasa mangkal di Jalan Hang Tuah, Nas mengatakan, pemasangan lampion biasanya mulai dipasang menjelang beberapa minggu sebelum perayaan imlek.
"Baru aja dipasang lampionnya, lebih cantik lagi kalau di lihat malam hari," ucap Nas, Senin (13/1/2020).
Tidak hanya di Anambas, pernak pernik imlek berwarna merah mulai juga terpasang di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Pernak-pernik tahun baru Imlek 2571 atau tahun 2020 Masehi terpasang di sejumlah kawasan utama Pulau Karimun Besar.
Pantauan TribunBatam.id, deretan lampu hias dipasang di jalan-jalan utama. Seperti di Jalan Nusantara, Kelurahan Tanjung Balai Kota, Kecamatan Karimun dan jalan utama Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral.
Masyarakat memasang ratusan ribu lampu berbagai warna. Seperti lampion, lampu hias berbentuk bintang serta lampu hias seperti air mengalir.
Di kawasan Meral, lampion akan terlihat mengular di sepanjang jalanan kurang lebih 2 kilometer. Di salah satu sisi saat memasuki lokasi ini juga dilengkapi gapura yang indah.
"Memang setiap tahun lampu hias ini dipasang. Bahkan bukan hanya saat imlek saja. Tapi di masa lebaran juga dipasang," kata seorang warga Meral, Andra, Rabu (8/1/2020).
Bukan hanya itu, masyarakat dapat membeli pernak-pernik di sebuah bazar kawasan Meral.
Lokasi bazar ini berada di halaman Kelenteng Cetya Vidya Sagara, Kecamatan Meral. Bazar imlek di lokasi ini telah ada sejak tahun 2013.
Bazar imlek ini telah dibuka sejak tanggal 4 hingga 18 Januari 2020. Di sana, para pelapak mulai menggelar dagangan mereka sejak pukul 4 sore hingga pukul 10 malam.
Berbagai pernak-pernik, alat sembahyang, pakaian, kebutuhan pokok, parsel dan kuliner dijual oleh para pedagang ini.
Makna Merah Saat Imlek
Tahun Baru Imlek dalam tradisi Tionghoa menjadi suatu perayaan yang wajib dimeriahkan setiap tahunnya.
Diantara begitu banyak tradisi unik yang dapat dijumpai saat Imlek, maka yang paling wajib adalah tradisi makan bersama di malam Imlek.
Ketua Bidang Budaya Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Batam Lie Ci Tuan mengatakan hal itu kepada TribunBatam.id saat diwawancarai, Rabu (15/1/2020).
Lie menuturkan, melalui makan bersama yang diadakan malam sebelum masuknya pergantian tahun tersebut, keluarga menjadi semakin erat.
Perayaan Imlek menurut Lie, penuh dengan suka cita dan makan bersama dengan keluarga menjadi hal yang utama.
• Dipusatkan di Nagoya Batam, Perayaan Tahun Baru Imlek Hadirkan 8 Lampion Raksasa
• Jelang Imlek 2020, Ini 5 Makna Kue Keranjang atau Nian Gao, Simbol Kegigihan dan Kebahagiaan
"Itu makanya kita itu suka pakai warna merah. Dimana-mana kalau Imlek itu pasti warna merah, itu untuk melambangkan kebahagiaan," tuturnya.
Menarik sejarah mengapa Imlek diadakan oleh orang Tionghoa, menurut Lie, tradisi ini sudah ada sejak zaman Dinasti Han, dan terus dipelihara hingga sekarang.
"Ini lebih kepada merayakan masuknya musim semi dulunya. Dahulu masyarakat menyambut musim semi yang identik dengan panen, bunga bermekaran, setelah melewati tiga musim sebelumnya," terang Lie.
Kebiasaan yang dilestarikan turun temurun ini, kemudian terbawa ke Indonesia, seperti yang sudah-sudah Imlek akan dilaksanakan selama 15 hari.
"Jadi kan di Indonesia, tidak ada pergantian empat musim. Kita merayakan saja Imlek sampai nanti Cap Go Meh atau hari ke lima belas," ujar Lie.
Menurut Lie, perayaan Imlek di Indonesia sebagai bentuk syukur atas rezeki tahun lalu, dan mendoakan agar mendapat keberkahan di tahun yang akan datang.
"Dalam hari besar ini kami berterima kasih atas keberkahan rezeki dan kesehatan di tahun sebelumnya, dan kita juga berdoa kepada Tuhan agar di tahun yang baru kita semakin diberkahi, negara juga sejahtera dan aman," ujar Lie.
Bazar Imlek di Tanjungpinang
Bazar imlek digelar di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Bazar ini terpusat di di kawasan Kota Lama, jalan Merdeka sampai Tengku Umar, Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Hiasan lampion indah berwarna merah tampak terbentang di sepanjang kawasan kota lama itu.
Deratan stan yang memenuhi sisi kanan dan kiri jalan menawarkan berbagai jenis variasi produk seperti aneka minuman, makanan, aksesoris, fashion, pernak-pernik dan kue-kue imlek.
Ada juga stan yang menjual tanjak, mainan anak-anak, eletronik, hingga produk handphone.
Kehadiran stan bazar ini tentunya menarik perhatian ribuan pengunjung, baik yang ingin berbelanja atau hanya sekadar mencuci mata.
Setiap tahun, sebelum perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Tanjungpinang selalu dibalut dalam pesta rakyat yang dikenal dengan Bazar Imlek.
Seorang pengunjung bazar, Adel mengaku senang dengan adanya bazar imlek ini. Datang bersama teman-temannya, bazar ini selalu ditunggu, karena hanya dibuka satu tahun sekali.
"Di sini kami bukan hanya bisa melihat indahnya lampion pada malam hari saja, tapi bisa berwisata kuliner. Banyak sekali jajanan dan barang-barang menarik di sini," sebutnya, Rabu (8/1/2020) malam.
Sambil mencicipi aneka jajanan, pengunjung juga bisa berswafoto dengan latar belakang lampion indah berwarna merah.
"Bazar ini jadi destinasi menarik bagi kami untuk mengisi waktu libur," ujarnya
Seorang penjual pakaian yang biasa berkeliling menjual dagangannya, Cici mengaku gembira dengan adanya bazar imlek, karena bisa menambah omzet dan pelanggan baru.
"Saya berjualan sudah 27 tahun. Meski hanya setahun sekali, bazar imlek ini bisa jadi mata pencarian saya. Jadi setiap tahun saya pasti ikut mengisi stan di bazar imlek ini," katanya sambil menawarkan dagangannya.
Sebagai informasi, kegiatan bazar imlek di kota Tanjungpinang berlangsung selama satu bulan. Mulai 27 Desember 2019, hingga 22 Januari 2020.
Bazar ini merupakan salah satu agenda tahunan yang digelar di kota Tanjungpinang. Tujuannya untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya etnis Tionghoa kepada masyarakat Indonesia serta menggaet wisatawan untuk datang ke kota Gurindam.
Wali kota Tanjungpinang Syahrul telah meresmikan bazar tersebut pada Jumat (27/12/2019) lalu.
(TribunBatam.id/Rahmatika/Ardana Nasution/Elhadifputra/Endrakaputra)