HEADLINE TRIBUN BATAM

Turis China Borong Masker di Batam, Pulang Bawa Puluhan Kotak N95

Wisatawan asal China yang datang beberapa waktu lalu dan dipulangkan ke Shenzen, Kamis (30/1/2020) memborong puluhan kotak masker N-95.

wahyu indri yatno
halaman 01 TB 

Turis China Borong Masker di Batam, Pulang Bawa Puluhan Kotak N95

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Wabah virus corona yang terus mencemaskan karena peningkatan kasus yang tinggi menimbulkan ketegangan di sejumlah kota.

Ribuan warga di beberapa tempat berburu masker.

Wisatawan asal China yang datang beberapa waktu lalu dan dipulangkan ke Shenzen, Kamis (30/1/2020), memborong puluhan kotak masker N-95, sementara warga Batam sendiri saat ini mulai sulit mendapatkan masker.

Dari pantauan TRIBUNBATAM.id di Bandara Hang Nadim, rombongan wisatawan terakhir ini terlihat banyak membawa karton bertuliskan “U-Safe N95 Paper Mask”, untuk dibawa ke negara asalnya.

Staf PT Travel Eco Indo Travel Suwardi yang mendampingi turis China itu mengakui bahwa para wisatawan asal Xi'an itu membeli masker di Batam untuk membantu warga negara mereka.

"Masker itu nantinya akan di didonasikan Untuk orang orang di Wuhan," kata Suwardi sambil menyebutkan bahwa stok masker di China saat ini menipis.

Direktur Badan Usaha Bandar Udara BUBU Hang Nadim Batam Suwarso juga membenarkan bahwa wisatawan itu membawa masker.

"Tadi saya konfirmasi ke petugas Avsec yang dibawa mereka adalah masker jenis N95," jelasnya

Masker N95 adalah alat pelindung yang menutupi area hidung dan mulut dan merupakan benda yang paling dicari saat ini di sejumlah kota dan negara, seperti China, Hong Kong, bahkan Singapura.

Pasalnya, wabah virus corona menyebar sangat cepat karena dalam sehari, jumlah penderita rata-rata sudah di atas seribuan orang.

Kementerian Kesehatan China mengatakan bahwa virus corona jauh lebih berbahaya dibanding Severe Acute Respiratory Syndrome, SARS) tahun 2002-2003.

Baru sebulan ditemukan sejak 30 Desember 2019 lalu, jumlah penderita sudah mencapai 7915 penderita dengan 170 korban tewas. Bandingkan dengan SARS sepanjang tahun 2002-2003, angka suspek hanya 8069 kasus.

Memang, jumlah korban meninggal jauh lebih tinggi SARS, yakni 775 orang.

Namun, cepatnya epidemi virus corona, menimbulkan kepanikan yang luar biasa di beberapa titik, terutama China dan Hong Kong.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved