DAMPAK Virus Corona, i Hotel Batam Pasang Thermal Scanner
BATAM, TRIBUNBATAM.id - I Hotel Batam melakukan langkah antisipasi penyebaran virus corona dengan memasang alat thermal scanner.
"Sejak Imlek kami sudah mulai pasang. Apalagi kunjungan turis kami memang banyak dari Tiongkok," ucap salah satu petugas keamanan, Agus kepada Tribun Batam, Jumat (7/2/2020).
Katanya, setiap wisatawan harus melewati tes alat pengukur suhu ini terlebih dahulu.
"Kalau suhu tubuh 38 derajat Celcius ke atas, ada perhatian dari kami. Nanti saya langsung bawa ke manajemen untuk upaya selanjutnya," sambungnya.
Sementara itu, Executive Head Sales and Marketing I Hotel, Dita menyebut jika kunjungan wisatawan mancanegara mulai menurun.
• Darurat Virus Corona, ACT Siapkan 10.000 Masker untuk WNI di Hong Kong
• DAMPAK Virus Corona, Supir Bus Wisata Batam Mengeluh, Rizal : Mau Makan Apa Kalau Mobil Tak Jalan?
Penurunannya pun sangat signifikan hingga mencapai 20 persen.
"Kalau biasanya kami sehari itu bisa full 100 persen. Namun sekarang hanya 70 persen," ungkapnya.
Tak hanya itu, banyak tamu hotel dari beberapa negara juga telah membatalkan rencana perjalanan wisatanya menuju Batam.
"Ada dari Tiongkok, Vietnam, dan Jepang. Ini tentu jadi perhatian kami, semoga perkembangan virus ini dapat ditemukan solusinya," sambung Dita.
Dita juga memaparkan, setiap tamu di hotelnya pun juga dilakukan pengecekan dengan alat thermal scanner terlebih dahulu.
Jika suhu tubuhnya berada di atas 38 derajat Celcius, pihaknya akan segera membawa si tamu menuju rumah sakit rujukan Pemerintah Kota Batam.
"In case, kami juga menyiapkan ruang khusus jika memang kondisi tak memungkinkan sambil menunggu pihak rumah sakit datang ke hotel. Mungkin keadaan ini hanya untuk tamu yang memang kondisinya menunjukkan tanda-tanda parah," pungkasnya.
Pelaku Pariwisata di Batam Menjerit
Dampak virus Corona kian terasa memukul sektor pariwisata di Kepri, khususnya Batam.
Kunjungan turis anjlok drastis.
Ilham Wibisono, Manager Sosial Media Montigo Resort Batam, mengatakan semenjak merebaknya virus Corona hal itu berakibat pada kunjungan tamu yang mulai berkurang di tempatnya.
Penurunan tamu di Montigo Resort Nongsa mencapai 30 persen di hari biasa.
Sedangkan untuk akhir pekan penurunan bisa mencapai 50 persen.
Ilham menjelaskan penurunan yang disampaikan itu untuk tamu yang menginap.
Sedangkan yang hanya berkunjung, seperti turis China juga mengalami penurunan.
"Kita ada kerjasama dengan travel yang membawa wisatawan China. Mereka ke sini, ngopi,minum teh lalu hunting foto sekitar satu jam lalu pergi," ujarnya.
Ilham mengatakan kedatangan satu rombongan wisatawan China bisa mencapai 100 sampai 200 orang.
"Sebelum virus Corona heboh, kita sudah minta pihak travel tidak membawa ke Montigo Resort dulu sampai kondisi membaik," ujarnya.
Saat di konfirmasi terkait kerugian yang dialami pihaknya, Ilham menjelaskan untuk di Montigo Resort mereka menyarankan para tamu yang sudah pesan jauh hari agar mereschedule jadwal penginapannya.
Ia juga berharap agar permasalahan virus Corona bisa cepat berakhir agar sektor pariwisata di kota Batam maupun di dunia bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Hunian hotel turun
Angka hunian hotel di Kota Batam turun hingga 50 persen semenjak kabar Virus Corona.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batam, Mansyur mengatakan, angka hunian hotel di Batam sebelumnya sempat terpuruk akibat mahalnya harga tiket pesawat dari dan menuju Batam.
"Tentu ada pengaruhnya. Menurut kami, hal ini harus menjadi perhatian," ucapnya kepada awak media, Kamis (6/2/2020).
Pihaknya optimis, tingkat hunian hotel khususnya kunjungan wisatawan ke Batam kembali meningkat.
Menurutnya, dampak virus Corona hanya terjadi sementara waktu.
Mansyur mengungkapkan, ada beberapa biro perjalananan wisata yang terpaksa menunda bahkan membatalkan kunjungannya ke Batam karena dampak Virus Corona telah menyebar ke Singapura.
"Ini masih di awal bulan dan libur Imlek baru saja selesai. Kami masih optimis," katanya.
Pihaknya belum bisa memberikan data secara rinci terkait perhitungan prosentase penurunan akibat dampak virus ini.
Sejauh ini PHRI Batam belum memperoleh data secara nasional dari berbagai hotel yang tergabung dalam PHRI.
Tidak hanya hotel, kawasan wisata ikut terdampak akibat kabar Virus Corona.
Pengelola wisata mangrove di Kampung Tua Terih, Nongsa, Batam misalnya.
"Sepi bang. Biasanya saat weekend, banyak turis asal Malaysia dan Singapura berkunjung. Semenjak ada virus Corona ini jadi sepi," kata pengelola wisata mangrove, Nung.
Penumpang kapal turun
Pasca penutupan jalur penerbangan dari China menuju Bandara Udara Changi oleh otoritas Singapura, berdampak pada penurunan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia melalui Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre.
Pengelola Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre Nika Astaga menyampaikan, wisatawan asing yang didominasi dari Korea, Taiwan dan China biasanya mendarat melalui Bandara Changi, Singapura sebelum berwisata ke Kota Batam.
"Penurunan mencapai 20 persen yang sudah terjadi selama dua pekan terakhir," ujar Nika.
Nika tidak menampik penurunan ini disebabkan munculnya virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hobei, Cina.
Sementara itu, pemandangan sepi juga terlihat dari jumlah penumpang kapal Queen Star 3 yang mengangkut penumpang dari Pelabuhan Harbour Front, Singapura menuju Pelabuhan Internasional Batam Center, Kamis (6/2/2020) sore.
Jumlah penumpang yang terdata di manifest Queen Star 3 tercatat 18 penumpang. Terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI) berjumlah 8 orang dan sisanya Warga Negara Asing (WNA).
Meski mengalami penurunan jumlah penumpang, Nika menerangkan jumlah kapal yang berangkat dari Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre menuju Singapura tetap beroperasi sesuai jadwal.
Terlepas ada atau tidak adanya penumpang, karena ini terkait regulasi pelayaran antar dua negara.(TRIBUNBATAM.id/Ichwan Nur Fadillah/ALAMUDIN/Argianto)