VIRUS CORONA

Skema Pemulangan 238 dari Wuhan di Natuna Dipulangkan ke Daerah Asal Hari Ini Sabtu (15/2)

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit TNI pimpin WNI dari Wuhan senam pagi

Jawa Timur 65 orang

Kalimantan Barat 4 orang

Kalimantan Timur 15

Kalimantan Utara 19 orang

Kalimantan Selatan 8 orang

Kalimantan Tengah 4 orang

Kepulauan Riau 2 orang

Lampung 1 orang

NTB 4 orang

Papua 5 orang

Papua Barat 9 orang

Riau 6 orang

Sulawesi Barat 2 orang

Sulawesi Selatan 16 orang

Sulawesi Tengah 2 orang

Sulawesi Tenggara 4 orang

Sumatra utara 4 orang

Sumatra Barat 2 orang

Sumatra Selatan 1 orang

Menkes dan Kepala BNPB Satu Pesawat dengan WNI Paska Observasi di Natuna

Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dijadwalkan satu pesawat dengan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertolak dari Lanud Raden Sajad, Natuna ke Jakarta, Sabtu (15/2/2020) mendatang.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto mengatakan, pesawat Boeing 737 dan Hercules milik TNI dipersiapkan untuk proses pemulangan 238 WNI yang menjalani observasi sejak Minggu (2/2/2020) lalu.

"Untuk pemulangan ratusan WNI dari Hanggar Lanud Natuna telah siap dan sudah kita matangkan. Mereka akan kita terbangkan pada hari Sabtu (15/2/2020), besok," ujarnya saat jumpa pers di Posko Kogasgabpad Operasi Kemanusiaan, Lanud Raden Sajad, Ranai, Natuna, Kamis (13/2/2020).

Ia menjelaskan, dalam tahapan proses pemulangan diawali dengan pemeriksaan sekira pukul 7 pagi. Proses kepulangan mereka dijakdwalkan akan dilepas dengan prosesi adat Melayu yang dilanjutkan dengan makan siang bersama, sebelum diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta.

"Pesawatnya sama dengan penjemputan kemarin, hanya saja jalurnya kali ini beda, dari Natuna ke Jakarta," katanya.

Yuri juga merincikan mekanisme penyambutan mereka di Jakarta.

Setelah sampai di Bandara Halim Perdanakusumah, mereka akan disambut oleh seluruh Komisi IX DPR RI bersama pemerintah daerah masing-masing.

"Kami sudah membicarakan hal itu dengan komisi 9, sementara untuk Pemda melalui Mendagri sudah mengintruksikannya.

Untuk teknis bagaimana para WNI sampai di kampung halaman masing dan bertemu orang tuanya, itu kita serahkan ke Pemerintah daerah (Pemda) masing-masing," ucapnya.

Tidak hanya mahasiswa, namun juga kru pesawat Batik Air yang mengangkut mereka dari Wuhan, para kru ini nantinya akan dijemput oleh manajemen perusahaannya.

"Hampir menyeluruh iya, setiap daerah ada. Namun yang paling banyak dari Jawa Timur 68 mahasiswa, Jakarta 12 mahasiswa bahkan Papua ada 8 orang dan Papua Barat ada 6 orang serta yang lenih sedikit ada dari Lampung 1 orang," ujarnya.

"Intinya ada semua dari 30 provinsi di Indonesia," katanya.

(tribunbatam.id/bereslumbantobing)

Berita Terkini