Kesurupan Massal Siswa SMP, Terjadi Sejak Jumat Malam Saat Kemah, Akhirnya Berlanjut di Sekolah

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kesurupan Masal Siswi SMP, Sudah Terjadi Sejak Jumat Malam Saat Kemah, Akhirnya Berlanjut di Sekolah

Penjelasan Psikolog

Psikolog UIN Lampung Retno Riani MPsi menilai fenomena kesurupan massal yang terjadi pada belasan siswa di SMPN 22 Bandar Lampung sebagai gangguan alam bawah sadar.

"Kesurupan itu lebih kepada gangguan kesadaran pada seseorang. Sehingga dia lebih banyak dikuasai alam bawah sadarnya. Biasanya ada penyebabnya," ungkap Retno kepada Tribunlampung.co.id, Senin (9/3/2020) malam.

Penyebabnya, kata Retno, di antaranya bisa karena perasaan cemas akibat memiliki suatu masalah dan tidak terbuka.

Kemudian, lanjut Retno, tidak terbiasa untuk berbagi cerita atau sharing sehingga masalah dipendam sendiri dan lainnya.

"Merasa ada suatu kecemasan kemudian tidak diselesaikan dengan baik dan ketika ada sumber masalahnya dia menggunakan mekanisme penyelesaian seperti itu (berbuat seolah kemasukan roh)," paparnya.

Di dalam istilah psikologis sendiri, menurut Retno, tidak dikenal istilah kesurupan.

Tetapi, lanjut Retno, disebut gangguan alam bawah sadar.

"Itu akibat kompromi yang tidak sehat dengan dirinya. Dengan cara seperti itu dia merasa nyaman. Harusnya tidak seperti itu. Kan ada mekanisme problem solving, ketika ada persoalan seharusnya dihadapi dan diselesaikan," jelas dosen psikologi UIN ini.

Cara terbaik mengatasinya, kata Retno, adalah bersama guru atau pihak sekolah mencari akar persoalannya.

Sehingga, terus Retno, bisa terselesaikan permasalahannya.

Retno mencontohkan, dari sisi kesulitan pada mata pelajaran tertentu, dan lainnya.

"Kalau secara bukti penelitian tidak ada istilah kesurupan. Tetapi setiap perbuatan terjadi karena dilakukan oleh yang bersangkutan. Di dalam proses berfikir ketika ada gangguan dalam berfikir maka diperlukan manajemen stres dan restrukturisasi kognitif," tambahnya.

Siswa Dipulangkan

Pasca kejadian kesurupan massal yang dialami oleh belasan siswa SMPN 22 Bandar Lampung sekolah langsung sepi, Senin 9 Maret 2020.

Pimpinan sekolah sengaja langsung memulangkan seluruh siswa lebih awal dari jadwal.

Halaman
1234

Berita Terkini