VIRUS CORONA

Status Lockdown Kota Wuhan di Hubei China Segera Dicabut, Warga Sudah Kembali Bekerja

Penulis: Mairi Nandarson
Editor: Mairi Nandarson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Wuhan di Provinsi Hubei menikmati sunset di 18 Maret 2020 lalu saat penyebaran virus corona menurun. Penguncian wilayah (lockdown) Wuhan akan segera dicabut

TRIBUNBATAM.id, WUHAN - Penguncian Kota Wuhan di Cina tengah, tempat virus korona pertama kali dilaporkan, akan berakhir dalam waktu dua pekan mendatang.

Rencana mengakhiri penguncian wilayah Wuhan dua pekan mendatang sudah diumumkan pemerintah Provinsi Hubei, China.

Langkah-langkah pengendalian lalu lintas di seluruh provinsi Hubei - yang memiliki populasi sekitar 60 juta, kira-kira sama dengan Italia - akan dicabut pada hari Rabu (25/3/2020), sebagaimana diumumkan Selasa (24/3/2020).

Suara Merdu Pebulutangkis Indonesia Greysia Polii Saat Menyanyi, Dapat Apresiasi BWF

LIGA 1 2020 - Persib Bandung Akhirnya Liburkan Pemain dan Official, Boleh Pulang Kampung

BERITA BALI UNITED - Cerita Brwa Nouri Pertama Kali Dipanggil Timnas Irak, Dicueki dan Bahasa Beda

Siapa pun yang bepergian setelah tindakan pengendalian lalu lintas dicabut masih memerlukan kode QR yang dikeluarkan pemerintah provinsi yang menunjukkan bahwa mereka sehat.

Sejumlah kota besar di Cina, termasuk Shanghai dan Shenzhen, memberlakukan aturan orang-orang dengan kode QR yang datang dari Hubei tidak perlu melalui 14 hari karantina sendiri dan bisa segera kembali ke pekerjaan mereka.

Kehidupan komunitas di China berangsur-angsur secara perlahan kembali normal setelah kasus coronavirus baru menurun.

Pengumuman mengakhiri penguncian wilayah Selasa (24/3/2020) disampaikan setelah lebih dari dua bulan Beijing memberlakukan tindakan mengunci seluruh provinsi untuk menghentikan penyebaran virus.

Pandemi virus corona yang mengglobal yang disebut Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai krisis terburuk setelah perang dunia kedua, sudah bisa dikendalikan di sejumlah wilayah di China.

China sudah mengumumkan dengan langkah-langkah yang telah dilakukan, mendorong sejumlah provinsi di China kembali ke kondisi normal.

Dua pabrik mobil di Wuhan, Dongfeng Toyota dan Dongfeng Motor, sudah kembali beroperasi dan memproduksi mobil sejak Senin (23/3/2020).

Pemerintah China menyebutkan penularan virus corona di sebagian besar wilayah di China sudah terputus, meski disadari masih ada risiko.

Pemerintah China sudah meminta Wuhan untuk memulihkan bisnis secara bertahap hingga pemerintah melepaskan pengucnian wilayah dicabut dengan teratur.

Menurunnya jumlah penyebaran virus corona dan warga mulai bekerja, maka sejumlah dokter dan tenaga media yang dikirim ke Wuhan dan sejumlah wilayah di Hubei, dikembalikan ke daerah asal mereka.

Pemerintah China di Beijing kini fokus pada agenda besar membantu memulihkan perekonomian, di antarnya dengan memangkas pajak dan biaya untuk usaha kecil dan menengah di China.

Pemerintah China memberlakukan kebijaan itu untuk mencegah terjadinya PHK dan kebangkrutan usaha.

Profesor hukum Universitas Wuhan, Qin Qianhong, mengatakan telah mendesak untuk mengangkat tindakan karantina di Hubei.

"Sejauh ini tidak ada negara selain Italia yang menerapkan penguncian serupa," katanya.

"Banyak orang telah dikurung di rumah mereka selama lebih dari 60 hari dan itu dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius," katanys eperti dilansir south china mourning post.

Qin menambahkan karantina massal telah mencapai titik kritis di mana banyak orang yang dikurung tidak dapat memenuhi kebutuhan jika mereka tidak dapat kembali ke pekerjaan mereka di tempat lain di negara itu.

Tetapi dia mengatakan ketika kota dan provinsi terbuka dan memungkinkan lebih banyak gerakan manusia internal, masih ada kemungkinan infeksi baru.

Setelah beberapa hari melaporkan tidak ada kasus baru, Wuhan melaporkan satu infeksi pada hari Selasa.

Pasien adalah seorang dokter di Rumah Sakit Renmin provinsi, menimbulkan kekhawatiran bahwa masih ada wabah yang sebelumnya tidak diketahui di rumah sakit.

scmp.com

Berita Terkini