9.362 orang dinyatakan sembuh.
Pejabat Italia sempat cuek soal corona
Biasanya nongkrong dan minum-minum (aperitivo) di Venesia St Mark Square menjadi pengalaman yang menarik untuk dijajal di Italia.
Tapi tidak menarik lagi saat para pemilik bar berlomba-lomba menawarkan minuman gratis pada 3 Maret 2020 lalu.
Saat itu jalanan Italia sudah mulai sepi karena imbauan untuk sosial distancing dari pemerintah.
Dilansir Guardian, sementara itu di Roma sejumlah restoran bercanda dan mengundang orang-orang untuk mencoba 'carbonaravirus'.
• MOTOGP 2020 - Jelang Balapan eSport MotoGp, Quartararo: Saya Lebih Cepat di Lintasan
• Jadwal Acara TV Hari Ini, Kamis (26/3), Ada Film Resident Evil: The Final Chapter di Trans TV
Mendapati isu Covid-19 yang sudah masuk di Italia pun tidak membuat para turis bergeming.
Ini terjadi selama minggu pertama Maret 2020 lalu.
Kendati demikian para pemilik bisnis juga tidak bisa disalahkan, sebab mereka khawatir Covid-19 akan mempengaruhi pemasukannya.
Ditambah saat itu pemerintah memberikan pesan yang membingungkan kepada masyarakat.
Pada 27 Februari 2020 lalu, empat hari pasca-11 kota di Italia Utara dikunci, seorang pejabat Demokrat, Nicola Zingaretti, bepergian ke Milan.
Padahal saat itu setidaknya ada 17 orang yang meninggal dan 650 orang terinfeksi Covid-19.
Milan merupakan ibukota wilayah Lombardy, yang merupakan pusat penyebaran corona pertama dan terbesar di Italia.
Di sana Zingaretti justru minum-minum dengan sejumlah orang dan mengunggahnya di media sosial.
"Kita tidak boleh mengubah kebiasaan kita," tulisnya pada postingan tersebut.