TRIBUNBATAM.id - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), di tengah pandemi virus corona jenis baru.
Peringatan itu berkaitan pada bulan Mei dan Juni, merupakan periode musim pancaroba.
• Kepri Siaga Dikepung Pekerja Migran! Gubernur Curhat ke Presiden, Panglima TNI Kirim Kapal Perang
“Ini periode musim pancaroba yang secara klasik akan disertai dengan munculnya kasus demam berdarah yang cukup banyak,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Selasa (07/04/2020).
• Kronologi 300 Siswa Calon Perwira Polri Tertular Covid-19, Bermula Dari Seorang Siswa Yang Kena DBD
• Sempat Berstatus Pasien DBD, Warga Batam Positif Covid-19 Terkait Cluster di Jakarta
Yuri mendorong masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena dua penyakit tersebut memiliki tingkat kerawanan dan angka kematian cukup tinggi yang terjadi pada periode yang bersamaan
Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk bersama-sama menjaga pola hidup sehat dan menjaga kebersihan di antaranya dengan memberantas sarang nyamuk.
• Gugus Tugas Periksa 14.354 Spesimen terkait Pasien Corona, Berasal dari 300 Rumah Sakit Rujukan
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Kementerian Kesehatan Nadia Siti Tarmidzi mengatakan Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi yang memiliki kasus DBD tertinggi dan masuk zona merah.
• Lebih Bahaya Dibanding Covid-19, 104 Meninggal Karena DBD di Indonesia, Penularan Sama-sama Cepat
• Sudah 17.820 Terjangkit, DBD Sebabkan 104 Orang Meninggal, Waspadai Penularannya Selain Corona
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga 4 April 2020, kasus DBD di Jawa Barat mencapai 5.894 kasus, diikuti NTT sebanyak 4.493 kasus, kemudian Lampung 3.682 kasus, Jawa Timur 3.045 kasus dan Bali sebanyak 2.173 kasus.
Sedangkan, DBD telah merenggut nyawa sebanyak 254 orang di seluruh Indonesia.
Angka kematian akibat DBD tertinggi terjadi di NTT yakni 48 jiwa, kemudian di Jawa Barat 30 jiwa, disusul Jawa Timur 24 jiwa, Jawa Tengah dan Lampung masing-masing 16 jiwa.
Sejak Januari hingga 4 April 2020, tercatat total kasus DBD di seluruh Indonesia mencapai 39.876 kasus.(*)